Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS): Pengertian, Kelebihan, Kekurangan

faktasantuy.com - Pengertian Teknik BEDAH MINIMAL INVASIVE SURGERY / (MIS) ialah materi yang bakal admin jelaskan hari ini. Adapun materi yang bakal dijelaskan tentang MIS yaitu seputar Arti Teknik MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS), prosedur operasi robek jantung minim luka & pendarahan (komplikasi).

Tidak hanya itu juga bakal dijelaskan berbagai fakta tentang teknik minimal invasif, teknik & instrumen khusus, keunggulan & kekekuranganan minimal invasif. Tidak hanya itu, dibagian akhir postingan ini kalian juga bakal menemukan opsi pengobatan & lokasi tempat pengobatan MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS) Nah baguslah tanpa basa basi lagi mari kami langsung simak saja materi nya berikut ini.

MINIMAL-INVASIVE-SURGERY

Prosedur MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS) merupakan perbuatan robek dengan luka sayatan yang minimal & diklaim sanggup menghindarkan pasien dari perbuatan robek konvensional. Teknik minimal invasif juga merupakan salah satu prosedur yang bisa menanggulangi persoalan kesehatan contohnya urologi & jantung.

Pengertian BEDAH MINIMAL INVASIV (MIS)

Dilansir dari keterangan resmi dr Hery Tiera SpU, dokter Spesialis Robek Urologi rumah Sakit Pondok Indah di laman Liputan6.com, berikut ini rangkuman & berbagai fakta tentang teknik minimal invasif.

Prosedur yang bersifat minimal invasif mempunyai risiko komplikasi lebih kecil dibandingkan dengan robek konvensional. Butuh diketahui, seluruh perbuatan operasi tentu mempunyai risiko komplikasi contohnya operasi angkat tahi lalat & lain sebagainya.

Contoh?

Adanya pemberian zat-zat anestesi yang bisa menyebabkan alergi atau infeksi. Oleh sebab itu, efek samping atau komplikasi untuk seluruh perbuatan operasi tentu ada. Tetapi bukan berarti perbuatan minimal invasif tidak ada risiko sama sekali, ada bakal tetapi lebih rendah.

Efek samping teknik minimal invasif tidak mungkin lebih tinggi daripada pembedahan terbuka. Sesudah diperbuat perbuatan minimal invasif tersebut, pasien hanya merasakan nyeri yang lebih sedikit, risiko komplikasi lebih rendah, serta masa perbaikan yang lebih pendek jika dibandingkan dengan robek konvensional.

Meskipun begitu, prosedur minimal invasif tidak bisa diperbuat dengan cara langsung, sebelum meperbuat perawatan pasien pastinya haruslah melalui tahap-tahap tertentu. Menurut dr Hery Tiera SpU, tahapan pertama biasanya diawali konservatif treatment dulu (Kalau ada treatment) yang tanpa perbuatan medis apa-apa, tahapan kedua sifatnya non-invasif, terbaru baru naik ke minimal invasif baru naik ke open surgery. Dengan tahapan-tahapan tersebut, memperkuat keterangan dr Hery Tiera SpU, tidak mungkin efek samping yang ada di prosedur minimal invasif lebih berbahaya daripada pembedahan terbuka.

Hampir 90 persen permasalahan di bidang urologi ditangani dengan prosedur yang sifatnya minimal invasif. Tidak hanya itu, teknik ini juga diklaim mempunyai risiko komplikasi yang lebih kecil dibanding robek terbuka.

Salah satu perbuatan minimal invasif bisa diperbuat pada mereka yang mengalami kondisi batu di saluran kemih. Pemilihan perbuatan yang diperbuat pada pasien ditentukan berdasarkan lokasi, ukuran, & tipe batu yang terbentuk.

Teknik & Instrument Khusus Minimal Invasif (MIS)

Minimal Invasif (MIS) memakai teknik & instrument khusus contohnya kamera mikro atau peralatan video fiber optic. Tidak hanya itu, petunjuk foto, ultrasound atau teknologi Tomografi Pc (CT) untuk mengakses bagian tententu kadang-kadang juga dipakai. Minimal Invasif sudah menggantikan teknik robek konvensional yang terbuka sebagai standar operasi untuk berbagai prosedur.

Kelebihan MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS):

  1. Berkekurangannya trauma tubuh.
  2. Berkekurangannya kehilangan darah.
  3. Bekas luka sayatan lebih kecil.
  4. Berkekurangannya kebutuhan untuk obat nyeri.
  5. Lebih cepat keluar dari rumah sakit.
  6. Lebih cepat kembali ke aktivitas normal.
  7. Kekekuranganan Minimal Invasif (MIS)

Kekurangan MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS):

  1. Mungkin tidak sesuai untuk seluruh pasien.
  2. Mungkin memerlukan waktu yang lebih lama daripada robek terbuka.
  3. Mungkin ada tambahan anggaran dampak peralatan khusus yang lebih mahal. Bagaimanapun, anggaran tambahan ini bisa dikompensasikan dengan waktu rawat inap yang lebih pendek & lebih cepat kembali ke aktivitas normal.
  4. Butuh adanya pelatihan spesialis yang mungkin susah tersedia di berbagai tempat.
  5. Memerlukan pelatihan spesialis jadi mungkin tidak tersedia di berbagai tempat.
  6. Jika komplikasi terjadi, atau pada situasi yang tidak diharapkan, robek minimal invasif bisa berubah menjadi robek terbuka.

Opsi Pengobatan & Lokasi Tempat Pengobatan MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS)

Berbagai rumah sakit mempunyai opsi pengobatan MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS) yang tidak sama-beda. Di Indonesia, pengobatan MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS) sudah lumayan berkembang & sudah ada di berbagai rumah sakit. Untuk lebih detailnya bisa Kamu cek di rumah sakit terdekat.

Dilansir dari singhealth.com.sg, berikut ini institusi medis di SingHealth yang menyediakan konsultasi & pengobatan MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS), Catat ya!

Singapore General Hospital

Dept of General Surgery

Outram Road, Singapore 169608

Online Rujukan di luar negeri

Email: ims@singhealth.com.sg

Tel:      +65 6326 5656

Nah itulah artikel materi MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS). Semoga PR kedokteran kamu tentang materi MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS) dapat terlesaikan dengan melihat materi MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS) diatas.

Terima kasih telah membaca artikel MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS)



Bagi blogger yang ingin copas isi artikel saya, maka diharapkan untuk cantumkan sumber dengan "Link Aktif ke Artikel Ini", jika tidak dicantumkan, maka blog anda akan saya laporkan ke DMCA.

Posting Komentar untuk "MINIMAL INVASIVE SURGERY (MIS): Pengertian, Kelebihan, Kekurangan"