Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Contoh Teks Drama Singkat dari Berbagai Tema

contoh-teks-drama

faktasantuy.com - Contoh Naskah Drama Pendek. Hallo faktasantuy.com, sempat enggak sih kalian waktu sekolah main drama gitu ? Mungkin kalau di ingat-ingat lucu juga yah.

Nah dalam postingan ini anda bakal coba membahas mengenai beberapa macam naskah drama. Mulai dari naskah drama komedi, naskah drama persahabatan, naskah drama pendidikan, naskah drama kehidupan sehari-hari, naskah drama cerita rakyat, naskah drama bahasa jawa, & naskah drama di sekolah.

Sebelum anda ke contoh teks drama. Sebaiknya anda haruslah mengenal terlebih dahulu apa tersebut teks drama. Nah berikut ini bakal akan mulai membahas dari arti drama, jenis-jenis drama, unsur-unsur drama, ciri-ciri drama.

Pengertian Drama

Drama merupakan sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk percakapan, obrolan, dialog, & nantinya bakal dipentaskan ataupun bakal dipertunjukkan di depan orang banyak. Drama juga biasa disebut dengan teater, jadi bisa dibilang contoh drama ini ada di teater.

Baca selanjutnya: Pengertian Teks rekaman percobaan, 7 Unsur, 4 Struktur, Unsur

Jadi singkatnya, drama ialah cerita yang disaapabilan dalam bentuk perbincangan & gerakan yang bakal dipentaskan di atas panggung ataupun di lokasi-lokasi tertentu.

Jenis Drama

Ada beberapa tipe drama yang biasa dipakai, tergantung dari dasar yang dipakainya. Dalam bentuk pemecahan drama, biasanya dipakai 3 dasar, yakni berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan kehadiran naskah drama tersebut & berdasarkan sarana.

Berdasarkan penyajian kisah, drama dibedakan menjadi 8 jenis, yaitu :
  1. Drama tragedi : Drama yang menceritakan kekecewaan
  2. Drama komedi : Drama yang menceritakan kelucuan
  3. Drama Tragekomedi : Perpaduan antara drama komedi & drama tragedi
  4. Drama opera : Drama yang dialognya dinyanyikan & diiringi dengan musik
  5. Drama melodrama : Drama yang dialognya ducapkan & diiringi dengan musik
  6. Drama farce : Drama yang menyerupai dagelan, bakal tetapi tidak sepenuhnya drama tersebut contohnya dagelan
  7. Drama tablo : Tipe drama yang lebih menonjolkan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan sebuah dialogpun, tetapi dengan melakukan beberapa gerakan.
  8. Drama sendratari : Perpaduan antara seni drama dengan seni tari.

Berdasarkan dari sarana pementasannya, drama dibagi menjadi 6 tipe yaitu :
  1. Drama panggung : Drama yang sepenuhnya dimainkan di atas panggung.
  2. Drama radio : Drama ini tidak bisa dilihat, bakal tetapi hanya bisa di dengarkan oleh penikmatnya saja dengan melewati radio.3. 
  3. Drama televisi : Drama ini dimainkan diatas panggung, bakal tetapi sebab anda hanya bisa menyaksikannya melewati televisi, 4. maka tidak bisa diraba.
  4. Drama film : Drama film memakai media layar lebar & biasanya dipertunjukkan di bioskop.
  5. Drama wayang : Drama ini di iringi oleh pagelaran wayang.

Baca selanjutnya: Teks Eksemplum

Berdasarkan ada ataupun tidak adanya naskah drama, drama bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
  1. Drama modern : Drama yang memakai naskah
  2. Drama tradisional : Drama yang tidak memakai naskah

Unsur Unsur Drama

Berikut ini ialah penjelasan mengenai unsur-unsur drama :
  1. Tema ialah ide pokok ataupun sebuah gagasan mutlak yang terdapat dalam cerita drama.
  2. Alur, yakni jalannya cerita drama dari pertunjukkan dimulai hingga berakhir.
  3. Tokoh drama terdiri atas tokoh mutlak & tokoh pembantu.
  4. Watak ialah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Terdiri dari watak antagonis & watak protagonis.
  5. Latar merupakan fotoan tempat, waktu, serta kondisi yang terjadi di dalam kisah drama yang sedang berjalan.
  6. Amanat, yaitu pesan yang disampaikan dari pengarang terhadap semua penonton. Amanat dalam drama disampaikan dengan melewati peran tokoh di dalam drama tersebut.
Inilah kumpulan naskah drama yang dirangkum dalam tema: contoh naskah drama teater, drama persahabatan, drama sekolah dan lain lain.

Baca selanjutnya: TEKS EKSPLANASI

Ciri Ciri Teks Drama

Berikut ini ialah penjelasan mengenai ciri ciri teks drama :
  1. Semua cerita drama berbentuk dialog, entah tersebut tokoh & juga naratornya. Inilah ciri mutlak dalam naskah dialog, semua ucapan haruslah ditulis dalam bentuk teks.
  2. Obrolan dalam drama tidak memakai tanpa petik. Hal ini dikarenakan obrolan drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh sebab itu, naskah drama sendiri seharuslahnya tidak memakai tanda petik.
  3. Naskah drama dibekali dengan sebuah petunjuk yang haruslah dilakukan pada tokoh pemeran yang bersangkutan. Petunjuk tersebut bisa ditulis dalam tanda kurung ataupun bisa juga dengan memakai tipe huruf yang tidak sama dengan huruf yang lainnya.
  4. Naskah drama terletak diatas obrolan ataupun disamping dialog.
Nah, inilah teks drama singkat:

Contoh Naskah Drama Singkat Dimainkan 6 Orang


Skenario

Dalam skrip drama ini pemainnya berjumlah 6 orang. Drama ini menceritakan sekelompok pemuda yang berasal dari keluarga yang sangat kaya yang tidak mementingkan perasaan orang lain & rutin berpendapat materi ialah segala-galanya. Berikut ini ialah alur dari skenario drama tersebut :

Tema: Arti dari Sebuah Kehidupan

1. Eksposisi :

Tommy
Brandon
Anna
Elsa
Helen
Ivan

2. Perpersoalanan

Brandon, Anna, Tommy, & Ivan menyingkirkan Elsa dengan seenaknya semenjak gadis tersebut jatuh miskin.

3. Komplikasi

Elsa berencana untuk bunuh diri sebab orang tuanya gulung tikar & kawan-kawannya meninggalkan dirinya begitu saja.

4. Catatan 1

Anna & Ivan sering sekali menyakiti hati Elsa dengan perkataan mereka.

5. Catatan 2

Helen, yakni kakak kelas Elsa, berbesar hati untuk memaafkan mereka & tersebut membuat mereka menyadari atas kesalahan yang mereka lakukan.

Karakter

Brandon (Antagonis)
Helen (Prontagonis)
Ivan (Antagonis)
Elsa (Tritagonis)
Tommy (Tritagonis)
Anna (Tritagonis)

Latar

Tempat : Cafe & rumah sakit
Waktu : Siang hari

DIALOG
Brandon : Pesen yang banyak deh! Kelak aku yang bayar. Pokoknya kalian haruslah makan sampe kenyang.
Tommy  : Baru gajian ya? Kok royal banget sih?
Brandon : Banyak bicara ah! Mau ditraktir nggak nih?
Anna  : Ya jelas mau lah! Hari ini kan giliran kamu yang keluar duit.
Tidak lama lalu Elsa datang menghampiri meja dimana mereka duduk. Ia baru pamit dari toilet untuk menerima telepon.
Anna  : Elsa kenapa? Kok kecewa? Pamali loh sabtu-sabtu murung gitu!
Ivan  : Iya kenapa sih, Sa? Dompetmu hilang?
Brandon & Tommy tertawa menimpali lelucon Ivan tesebut.
Elsa  : Mamaku barusan telepon. Dirinya bilang papaku bangkrut. Semua rumah, mobil & tabungan di bank ludes. (Terisak pelan) kami haruslah pindah ke tempat tinggal yang lebih kumuh. Parahnya lagi semua kebangkrutan ini sebab papa terlibat permasalahan korupsi & kini dirinya menjadi buronan polisi (Menangis)
Brandon : HAH? Yang bener?!
Ivan  : Berarti kamu anak buronan?!
Anna  : Kamu jatuh miskin sekarang, Sa?
Brandon, Ivan, Anna & Tommy memasang raut muka tegang & memandang hina terhadap Elsa yang sedang menangis.
Elsa  : Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, namun kalian tetap mau kan temenan sama aku? Anda kan bersahabat sejak lima tahun lalu.
Anna menjauhkan kursinya yang tadinya berada di dekat kursi Elsa. Ia merapat kearah Brandon yang berada disebelahnya.
Anna  : Ya, kamu tahu sendiri lah, Sa anda ini sekumpulan pemuda-pemuda kaya. Jadi, mana mungkin kamu bisa menuruti gaya hidup kita?
Tommy  : Mending kamu pulang & tengok kondisi orang tuamu, Sa.
Ivan & Brandon hanya memandang dingin kearah Elsa. Elsa pun menatap mereka dengan tatapan yang sangat kecewa.
Elsa  : Kupikir persahabatan anda selama lima tahun ini berarti. Tetapi anda aku jatuh miskin, kalian menempakku begitu saja!
Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah baik makananmu kubayari!
Elsa bangkit berdiri dari kursinya lalu menatap kecewa keempat kawannya. Lalu ia meninggalkan mereka & keluar dari cafe.
Ivan  : Gila si Elsa, masa anda disuruh anggep dirinya kawan sih. Sementara dirinya udah melarat. Aku sehingga nggak nafsu makan.
Brandon : Sama nih, ya udah minta bill aja deh!
Tiba-tiba Anna yang sudah hampir hingga ke mobilnya, berlari menghampiri Brandon & Ivan.
Anna  : Guys! Barusan aku bisa berita kalo ada seorang gadis yang ciri-cirinya mirip Elsa hendak lompat dari fly over!
Ivan  : Serius?!
Anna  : Masa kayak gini bohong? Coba cek ponsel kalian!
Brandon & Ivan memeriksa ponsel masing-masing & menerima berita yang sama dari pesan broadcast.
Brandon : Yuk, anda langsung ke fly over itu! Kamu bareng anda aja, Anna! Hubungi Tommy, suruh dirinya langsung kesana.
Anna, Ivan & Brandon masuk kedalam mobil. Brandon mengemudikan mobil kearah fly over tempat dimana Elsa hendak bunuh diri. Tiba-tiba di separuh perjalanan, ponsel Ivan berbunyi & raut muka Ivan berubah menjadi sangat tegang.
Ivan  : Guys.... Anda telat. Elsa melompat dari fly over tersebut & ia tewas.
Brandon langsung menghentikan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok belakang mobil.
Ivan  : Anda langsung ke Rumah Sakit Permata Biru aja, jenazah Elsa dibawa kesana.
Brandon hebat nafas panjang kemudia mengemudikan mobilnya kearah rumah sakit itu.
Sesampainya disana, mereka bertiga berlari & didepan ruang jenazah sudah ada bunda & Helen, kakak Elsa yang duduk membisu.
Anna berlari memeluk Helen.
Anna  : Kak, maafkan kami. Ini semua salah kami. Kalau kami kasih support ke Elsa, pasti jadinya tidak bakal begini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja saat ia membutuhkan kami.
Helen membalas pelukan Anna & mengusap punggung Anna dengan lembut. Helen tidak bisa menahan air matanya.
Helen  : Sudahlah, kami sudah memaafkan kalian. Ini semua sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Aku Cuma memohon supaya kalian terus mendoakan Elsa supaya ia tenang disana.
Brandon & Ivan terkesiap menatap Helen yang tidak marah terhadap mereka & malah memaafkannya.
Ivan  : Kami mohon maaf sebesar-besarnya, Kak. Kami pasti terus mendoakan Elsa.
Helen  : Tidak butuh minta maaf terus menerus, Van. Elsa hanya tidak kuat menerima kenyataan bahwa kami semua jatuh miskin. Aku sangat mengerti sebab sejak kecil ia hidup dengan bergelimang harta.
Brandon, Ivan & Anna takjub bakal keagungan hati Helen & semenjak tersebut mereka bertekad untuk lebih menghargai orang lain & tidak memakai uang sebagai tolak ukur.
TAMAT

Contoh Naskah Drama 5 Orang Lucu


Drama biasanya diambil dari momen yang sangat mungkin terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Drama tidak bersifat fiksi contohnya cerita-cerita yang terdapat dalam novel & sebagainya. Nah, sebelum anda ke naskah dramanya, anda bakal membahas terlebih dahulu mengenai beberapa tokoh yang terlibat di dalam drama ini. Inilah contoh naskah drama singkat untuk 5 orang untuk drama sekolah.

Contoh naskah drama anak sekolah, naskah drama pendek 5 orang dengan nama-namanya sebagai berikut:
Rio : Cerdik, pandai mengeles , & pembohong level akut.
Asep : Sangar, tegas, & emosional
Renata : Kepo, komentator, cerewet, & puitis yang dipaksakan.
Renal : Semuanya di bawah standar
Ririn : Pintar, disiplin, rajin, & baik hati

DIALOG
Di sebuah meja yang berada di sebuah kelas. Di sebuah kelas yang berada di sekolah. Di suatu sekolah yang entah ada ataupun tidaknya. Hiduplah 4 orang murid yang sedang bahagia-bahagianya, namun semua tersebut berubah saat ulangan bakal datang.
Renata : “ Eh. Kalian udah ngapalin buat ulangan besok? “ ( Datang )
Rio          : “ Belum “
Renal   : “ Innalillahi “
Renata : “ What the hell, Oh my God. Kalau kualitas ulangannya jelek, kelak dihukum “
Renal   : “ Paling hukumannya lari di lapangan “
Renata : “ Bukan. Hukumannya pelajaran tambahan setiap pulang sekolah “
Renal   : “ Innalillahi “
Rio          : “ Aku cek dulu, barangkali guru “ ( Berangkat )
Renal   : “ Ngapaling bab yang mana a- “
Rio          : “ Ada guru “ ( Dateng ) ( Semua melihat ke pintu )
Ririn        : “ Loh. Kok sepi? “ ( Datang )
Renal : “ Huuu. Katanya ada guru “ ( Nepuk bahu Rio )
Rio          : “ Iya ini guru. Guru masa depan “
Ririn        : “ Kamu bisa aja “
Renata : “ Kamu udah ngapalin Rin? “
Ririn        : “ Udah dong. Ririn “
Rio          : “ Ellleh. Arogan amet “
Ririn        : “ Biarin “
Renata : “ Udah-udah jangan berantem “
Renal   : “ Iya, daripada berantem mendingan gini, siapa yang kualitasnya paling gede, Dirinya yang menang, & yang menang bisa nyuruh 1 kali terhadap yag kalah “
Ririn + Rio : “ Setuju! “
( Asep datang dari belakang ) Asep : “ Bapa juga setuju! “
Ririn & Rio terus mempersiapkan ulangannya matang-matang. Ririn melakukan gerakan 3B yaitu Belajar, Ber’doa, & Berusaha yang sudah biasa dilakukan. Sedangkan Rio merangkum semua bab & menulisnya di kertas kecil untuk kelak dihapal saat ulangan dengan kata lain nyontek. Akhirnya saat ulanganpun tiba.
Asep    : “ Baiklah anak-anak, buka lembar soalnya se-se-sekarang “
Ririn    : “ Bismillah “ ( Membuka & mengisi soal)
Rio          : “ Inimah enteng “ ( Membuka soal ) ( Saat Asep berbalik menempelkan kertas di punggung Asep untuk menyontek )
Rio          : “ Kalo ginikan ga bakal ketahuan “ ( Ngisi )
Asep        : “ Bapa keluar dulu, jangan nyontek, jangan kerja sama, & jangan ribut “ ( Keluar )
Rio          : “ Rencana B “ ( Nyilang kaki & di alas sepatunya ada contekan )
Rio          : “ Ah. Bukan yang ini “ ( Buka baju penghabus di dalamnya ada contekan “
Rio          : “ Ah yang ini “ ( Nulis ) ( Ngeluarin contekan dari dasi )
Rio          : “ Ah yang ini juga “ ( Nulis )
Rio          : “ Berakhir “ ( Liat Ririn & yang lainnya tetap belum berakhir )
Akhirnya ulangan berakhir & kemarin hari lalu Asep membagikan hasil ulangan.
Asep    : “ Ini “ ( Membagikan )
Ririn        : “ Ye. Kualitasku 85 “
Renal   : “ Hahaha. Aku ding 65, naik 5 dari ulangan yang lalu “
Rio          : “ Lah. Pak, kok kualitas Saya 50? “
Asep    : “ Tersebut sebab soal nomor 11-20 di balik kertas ga kamu isi “
Rio          : “ Aduh. Kok bapa ga kasih tahu Saya? “
Asep        : “ Kamu tersebut seharuslahnya bisa tahu dengan sendirinya, jangan ceroboh “
Renata : “ Siap-siap terima perintah Ririn aja “
Rio          : “ Iya deh iya “
Ririn        : “ Dengan ini Saya nyatakan Kamu tidak boleh nyontek lagi “
Asep        : “ Sehingga Kamu nyontek?. Kualitas Kamu bapa kekurangani 6, sehingga kualitas Kamu -1 “ ( Mukul kepala Rio )
Akhirnya Rio tidak memakai cara yang yang kotor lagi. Dirinya menjadi lebih giat belajar & lebih berhati-hati dalam mengisi soal
TAMAT

Contoh Naskah Drama Persahabatan Dimainkan 6 Orang


Berikut ini anda bakal memberikan contoh naskah drama persahabatan yang dimainkan oleh 7 orang. Sebelum anda melihat teksnya, terlebih dahulu anda bakal membahas mengenai unsur intrinsiknya.

Tema: Persahabatan

Judul

Musuh Menjadi Sahabat

Alur

Alur yang dipakai ialah alur maju

Latar Tempat

Latar tempat yang dipakai cafe, kantin kampus, kelas, & ruangan perpustakaan.

Latar Waktu

Latar waktu yang dipakai pagi, siang, & sore.

Amanat

Amanat yang terkandung di dalam drama ini ialah terkadang seseorang yang melakukan lakukanan yang tidak baik bisa dibalas dengan lakukanan yang baik. Hal tersebut dikarenakan semua lakukanan yang jahat bakal menjadi pelajaran bagi dirinya sendiri bagi yang melakukannya.

Rika : Baik , Pendiem , Jago beladiri ( Mita )
Eca : Jutek & Jail ( Resa )
Kara : Jail & Cuek , Tomboy ( Zahra )
Mario : Jail & Asik . ( Fahri )
Amanda : Rajin & Baik ( Aulidia )
Roy : Baik & Rajin . ( Aji )
Jony : Jahat , Jail & Pintar . ( Sony )

Suatu saat 4 orang anak kampus yang jail dan1 orang anak yang baik & rajin menjalin persahabatan . Saat tersebut ada anak baru di kampus mereka , mereka berpendapat anak baru tersebut bakal menjadi anak yang arogan di kampus mereka. Lalu mereka membuat sebuah rencana jail yang mereka anggap sebagai cara perkenalan dari mereka . Saat tersebut hanya Roy yang menemani Rika , sebab ia msih belom mempunyai kawan. Mesikipun kejahatan dankejailan yang mereka lakukan terhadap Rika , namun ia membalasnya dengan sebuah lakukanan baik yang mulia . Lalu semua asumsi mereka dilontarkan pada Rika ialah salah , nyatanya ia ialah seseorang yang baik hati. Semua tersebut sesaat berubah menjadi sebuah persahabatan .
“ Musuh Menjadi Sahabat “
Di sebuah café di daerah Dago ada seorang laki-laki yang bernama Mario sedang menantikan kawan-kawannya .
Mario : “Yang lainnya mana sih , lama banget,, dari tadi gak dateng-dateng.” (Sambil duduk-duduk santai)
Tak lama lalu Kara datang menghampiri Mario .
Kara : “Hey bro,, sorry ya telat datang nya macet di jalan .”
Mario : “Alah lo ngomongnya aja macet padahal kaga , Gue telpon lo kaga di angkat-angkat lagi!” ( Dengan wajah kesal )
Kara : “Ih,, Suer deh macet beneran jalannya . Biasa orang sibuk kayak gini.” ( Sambil menepuk bahu Mario )
Mario : “Alah,, sok-sok an loh.”
Kara : “Udahlah jangan marah-marah terus, tar muka lo sehingga tambah jelek lagi kaya shaun the sheep , mending anda ngopi.“ ( Sambil becanda )
Kemudian mereka berdua memesan dua gelas kopi yang populer di caféz tersebut.
Mario : “Eh sebenernya gue gak ngajak lo doang Ra, Namun ngajak temen-temen yang lainnya juga”
Tak lama lalu datanglah Jony dengan kawan-kawan lainnya
Jony : “Hey bro,, udah lama yah nunggunya? Sory nunggu yang lain pulang kuliah” ( Sambil duduk)
Eca : “Wihh, rajin-rajin amat kalian berdua dateng duloan”
Mario : “Apaan orang gue duluan yang dateng si Kara mah baru ke sini-sini datengnya!’
Amanda : “Udah-udah ah mending anda bahas mengenai pelajaran kuliah tadi.”
Kopi yang tadi di pesan pun datang .
Jony : “Eits,, ko Kopi nya cuman dua sih ?”
Mario : “Lagian kalian sih pada baru dateng”
Eca : “Eh eh .. Ngomong-ngomong ada anak baru loh di kelas gue”
Jony : “siapa ca ? kok gue gak tau sih?”
Eca : “kalo gak salah namanya Rika, anak kampung gitu lah,, gak usah ditanya-tanya jijik gue sama dia!”
Kara : “Ada kerjaan baru nih kayanya.”
Keesokan Harinya di Kampus tempat mereka kuliah. Di Kantin kampus mereka sedang mengobrol-ngobrol ringan
Rika : “Hai selamat pagi . Boleh kenalan ?” ( Sambil menyodorkan tangan, mengundang bersalaman)
Sapaan tersebut mereka acuhkan , tetapi hanya Amanda yang membalas sapaannya & berkenalan.
Kara : “Ish” ( Dengan muka sinis )
Amanda : “Pagi juga ,, Kamu anak baru tersebut ya ?” ( Bersalaman dengan Rika )
Rika : “Iya ,,Emang ada apa ?”
Amanda : “Oh,, Enggak cuman nanya doing.”
Sementara tersebut Rika & Amanda berbincang bincang menuturkan tidak banyak mengenai kampus ini
Jony : “Gue punya ide bagaimana kalo anda kasih perkenalan ala kita.”
Mario : “Hahaha,, gue setuju dengan ide lo itu.”
( Kara danEca serempak menjawab “SETUJU” )
Amanda pun datang sesudah lumayan lama berbincang-bincang dengan Rika
Eca : “Ngomongin apaan lo sama Rika ? Kaya yang udah bersahabat banget
Amanda : “Enggak , Cuman ngobrol-ngobrol aja.”
Mario : “Oh,, Kaya nya udah bersahabat ya .” ( Nada sinis )
Kara : “Rio,, Kayanya kelas anda mau mulai belajar deh , yok ah pergi.” ( Berdiri dari tempat duduknya)
Amanda : “Eh iya kayanya kelas anda juga ca, jon”
Mereka pun berangkat ke kelas masing-masing . Sementara tersebut di kelas Jony
Eca : “Jon kebetulan banget nih si anak baru tersebut duduknya deket kita.”
Jony : “Iya , mau anda apain dulu nih ?”
Amanda : “Ih,, kasian bagaimana kalau tersebut bisa sehingga persoalan buat kita."
Eca : “Terserah lo aja jon.”
Saat jony mengikat tas nya Rika ke bangku nya sendiri disitu lah di lihat oleh Roy
Roy : “Ngapain lo jon ? Wah wah lo jangan jangan mau ngejailin si Rika ya ?”
Jony : “Apaan sih lo , ikut-ikutan aja , kalo gak tau gak usah sok tau.” ( Ngebela Rika )
Roy : “Emang lo ngejailin si Rika kan , gue bisa bilangin lo ke dosen seKarang juga.” ( Mengancam Roy )
Jony : “Emang lo siapanya dirinya sok sok sehingga pahlawan.”
Roy : “Dih, dih gue cuman kasian dirinya tetap baru disini.”
Jony pun melepas kembali tali yang sempat mengikat tas & bangku nya Rika tadi. Sesudah jam pelajaran abis mereka kembali berkumpul untuk merencanakan sesuatu pada Rika.
Eca : “Gue punya ide , gue liat tadi dirinya ada di perpus . Bagaimana kalo anda kasih sesuatu di lantai depan perpus biar licin , nah pas Rika keluar dari Ruang Perpus dirinya pasti jatoh .”
Kara : “Haha,, ide lo baik ca , bagaimana nih kalian setuju gak ?”
Mario : “Setuju aja sih , namun yakin ini gak bakal nyampe bikin dirinya celaka.”
Jony : “Gak mungkin lah , ini cuman buat dirinya gak sehingga anak baru yang songong.”
Amanda : “Gue gak ikutan ah takut kena persoalan.”
Depan Ruang Perpus mereka sedang menyiapkan rencana yang tadi di rundingkan. Saat Rika keloar dari Perpustakaan benar saja dirinya jatuh terpeleset.
Rika : “Aduh ,,, siapa sih yang kayak gini. ”
Dari kejauhan Roy melihat Rika yang sedang jatuh tersungkur dilantai , Lalo ia berlari menolong Rika
Roy : “Rik , Lo gak apa-apa ?”
Rika : “Nggak ko cuman pinggang agak sakit aja.” ( Menunjukkan kesakitannya )
Roy : “Ya udah , mending anda ke poliklinik aja biar pinggang lo agak mendingan.”
Rika : “Makasih , gak usah repot repot lagian aku udah mau pulang.”
Roy : “Bener nih gak usah ?, kayanya gue tau deh yang ngejailin lo nyampe jatoh gini.”
Rika : “Hah siapa ?”
Roy : “Tadi pas di kelas gue liat si Jony danThe gank gitu baru berangkat dari Ruang perpus , gue pikir sih kayanya mereka yang ngejailin lo Rik!”
Rika : “Masa iyah ?, Ah gak boleh nething gitu , mungkin aja mereka juga baru dari Ruang Perpus.”
Roy : “Ya udah lah terserah , gue mau ngasih tau mereka tersebut terbukti jail anak-anak nya .”
Rika : “Oke makasih lain kali aku bakal hati-hati apabila ada mereka.”
Kemudian mereka pulang kerumah nya masing-masing sementara tersebut Jony danThe Gank malah tertawa & merasa bahagia sebab rencana yang mereka lakukan sukses .
Jony : “Haha,, Gue liat tadi si Rika jatoh , rencana anda sukses.”
Mario : “Bener bener gue juga tadi liat , kaya nya udah lumayan tersebut sehingga perkenalan dari kita.”
Amanda : “Kasian gue gak tega ngeliat si Rika kesakitan kaya gitu.”
Mario : “Yok ah balik udah sore nih.” ( Mengundang yang lain )
Kemudian mereka pulang , tetapi rumah mereka tidak searah Jony danMario pulang bareng , sedangkan Kara , Eca , danAmanda pulang searah. Pada saat di jalan ke tiga cewek tersebut berjumpa dengan para preman , Rika melihat mereka sedang di palak oleh para preman lalu di segera berlari menolong ke tiga cewek itu.
Amanda : Tolong , tolong ,,, ada preman.” ( Dengan ketakutan )
Kara : “Gimana nih preman tersebut kayanya mau malak kita.”
Dari kejuhan Rika melihat mereka ,Rika pun datang & segera menolong mereka , sebab Rika mempunyai tidak banyak pengalaman bela diri.
Rika : “Jangan ganggu mereka , mereka tersebut kawan-kawan aku.”
Para preman tersebut pun berangkat meninggalkan mereka .
Amanda : “Makasih ya,Rik , Kalau ga ada lo mungkin anda udah terpalak sama para preman-preman itu.”
Rika : “Sama-sama , kebetulan aja tadi aku juga lewat jalan sini.”
Amanda : “ohh.. namun kayaknya bukan kebetulan dehh ( dengan nada lucu )
Eca : “Rik , gue minta maaf sebenernya yang ngejailin lo di depan Ruang Perpus tersebut kita.”
Rika : “Iya gak apa-apa , aku udah maafin kalian ko.”
Kara : “Iya Rik , gue juga minta maaf , sebab gue udah jahat banget sama lo”
Rika : “Udah ih ,, gak apa apa kalian udah aku maafin ko.”
Keesokan harinya di kampus Amanda , Kara danEca menceritakan semua kejadian kemaren pada Jony danMario .
Kara : “Ehh.. semua tau gak kemaren..
Amanda : “Iya kemaren anda hampir aja diapalak sama para preman,”
Mario : “Terus ,, kalian gak kenapa-kenapa kan ?”
Eca : “Enggak , untung aja ada Rika nolongin kita.”
Jony : “Loh kok bisa ? , emang si Rika lagi ngapain disitu ?”
Kara : “Rika nyatanya rumah nya searah sama anda , pas di jalan dirinya kebetulan ngeliat anda lagi di cegat para preman , Untungnya dirinya punya tidak banyak ilmu beladiri.”
Amanda : “Iya jon , Rio . Kayanya kalian juga haruslah minta maaf deh sama Rika , Soalnya dirinya tersebut baik gak kaya yang kalian kira.”
Mario : “Ya udah Jon , Kini aja anda minta maaf ke Rika, Mungpung dirinya tetap di perpus , biasanya kan dirinya jam segini ada di perpus sama si Roy.”
Jony : “Ya udah yuk,,.”
Mereka pun segera ke berangkat Ruang Perpustakaan untuk meminta maaf pada Rika ,atas semua lakukanan yang mereka lakukan terhadapnya.
Di Perpustakaan, Roy danRika sedang menuturkan mengenai kegemaran membaca buku nya masing-masing.
Roy : “Rik , lo paling suka baca buku apaan di sini ?”
Rika : “Paling baca-baca buku mengenai sejarah sejarah gitu lah , kamu sendiri sering baca buku apa kalo disini ?”
Roy : “Gue sih disini paling baca buku hukum-hukum gitu.”
Jony danMario tiba di Perpustakaan & langsung menemui Rika untuk meminta maaf atas segala yang di lakukan mereka pada Rika.
Roy : “Ngapain lo Jon disini, mau baca buku juga ?”
Jony : “Dih,, ngapain juga baca buku males banget ye gak rio.”
Mario : “Iye ,, lagian anda disini mau minta maaf sama Rika, Rik anda minta maaf sama lo.”
Rika : “Aku udah maafin kalian ko.”
Jony : “Makasih udah maafin anda , gue udah salah nganggep lo yang nggak nggak.”
Rika : “Iya gak apa-apa.”
Sesudah beberapa lama Amanda , Kara , danEca datang ke Perpustakaan .
Eca : “Udah lo Rio , Jon minta maaf nya.”
Jony :”Udah minta maaf ko.”
Amanda :”Ohh baik dong”
Kara : “Gimana kalau anda bersahabat aja sebagai permintaan maaf dari kita.”
Akhirnya permusuhan tersebut berujung sehingga persahabatan. Adakalanya Lakukanan kurang baik bakal dibalas dengan Lakukanan baik .
TAMAT

Contoh Naskah Drama Pendek Persahabatan Dimainkan 7 Orang


Dalam proses pembuatan naskah drama membutuhkan ketelitian dalam memberikan cerita yang jelas & bisa mudah dipahami oleh setiap orang yang melihatnya. Tidak hanya tersebut juga membutuhkan ilmu mengenai cara untuk mengungkapkannya. Supaya nantinya menjadi sebuah drama yang utuh & enak untuk dibaca & ditonton saat dipentaskan untuk dilihat oleh banyak orang.

Hari ini anda bakal memberikan contoh naskah drama pendek mengenai persahabatan yang dimainkan oleh 7 orang pemain. Tokoh dalam drama ini mempunyai karakter yang tidak sama-beda & mempunyai peran tertentu yang membangun cerita ini dengan cara keseluruhan yang utuh. Tidak hanya tersebut drama ini juga merupakan kisah seorang wanita yang berusaha keras bekerja untuk bisa menolong ibunya yang sedang terlilit hutan di sebuah bank di desanya.

Sebelum anda melihat naskah dramanya, anda bakal membahas terlebih dahulu mengenai skenario dramanya. Berikut ini ialah ulasannya :

Tema: Kualitas Perjuangan

Ritma

1. Eksposisi

Gadis
Rista
Gilang
Sinta
Intan
Rudi
Bayu
2. Perpersoalanan

Gadis berusaha keras untuk pindah pekerjaan yang memberikan gaji yang lebih besar untuk menolong ibunya yang sedang kelilit hutang di bank desanya.

3. Komplikasi

Gilang ingin gadis tetap menjadi karyawan di tokonya supaya ia tidak kerepotan untuk mencarikaryawan baru yang tidak serajin Gadis.

4. Catatan 1

Gilang meminta bantuan terhadap Bayu untuk membuat Gadis kesusahan mencari pekerjaan yang baru.

5. Catatan 2

Rista ingin menolong Gadis untuk segera memperoleh pekerjaan yang baru dengan gaji yang lebih besar.

6. Kesimpulan

Gadis berjuang keras yang pada akhirnya ia memperoleh sebuah pekerjaan yang bisa menolong untuk melunasi hutang-hutang ibunya.

Karakter

Protagonis : Gadis
Antagonis : Gilang
Tritagonis : Rista
Figuran : Sinta, Intan, Bayu, Rudi
Latar

Drama ini memakai latar tempat di rumah Rista & waktunya di sore hari.

DIALOG
Gadis sore ini sesudah jam kerjanya menjaga toko Bu Gilang berakhir, ia mengunjungi rumah Rista sahabatnya semasa SMA dulu.
Gadis  : Sore Ris...
Rista  : Sore juga, apa berita?
Gadis  : tetap contohnya biasanya. Merasa gila sebab usai gajian langsung jatuh miskin se miskin-miskinnya.
Rista  : Pindah kerja saja Dis, kamu ada setoran rutin dengan gaji contohnya kutukan segitu kamu gak bakal bisa makan layak.
Gadis  : Maunya juga gitu, namun kalau tak lepas belum pasti aku segera bisa kerja yang baru. Kelak tambah kasihan ibuku...
Rista  : Kelak coba tak tanya temen kalau ada informasi lowongan.
(Rista lalu mengambil device-nya, & menghubungi salah satu kontak di sana).
Rista  : Hallo Intan, bisa bantu?
Intan  : Bantu apa Ris..?
Rista  : Kalau ada informasi lowongan di resto bapakmu hubungi aku ya?
Intan  : Wah... mau kuliah nyambi kerja?
Rista  : Bukan, ini untuk kawanku... ok..?
(Rista menutup telepon & seulas senyum tersirat di wajah manisnya yang kalem).
Rista  : Kawanku bilang kalau ada lowongan dirinya hubungi aku. Resto bapaknya lumayan besar, gajinya gak bakal mengecewakan. Di sana kamu bisa jatah libur, gak kerja rodi contohnya yang sekarang.
Gadis  : Iya, makasih ya Ris...
Gadis hendak berpamitan pulang, saat hingga di depan psupaya rumah Rista. Lewatlah sepasang suami istri, Bu Gilang & Pak Bayu.
Gilang  : Jangan tidur larut malam Dis, ingat besok kerja!
Rista sesaat merasa marah, di luar jam kerja mash saja diurusi maapabilan yang cerewetnya minta ampun. Heran Gadis bisa betah, coba kalau tidak ada tanggungan sudah lama Gadis kabur!
Bayu  : Bunda apa-apaan sih, kan sudah bukan urusan anda Gadis mau tidur jam berapa. Yang penting besok bisa masuk kerja.
Gilang  : Bapak tahu gak, kalau Rista tersebut contohnyanya mau membuat Gadis keluar dari toko. Kelak bahaya Pak, anda bisa kerepotan! Mbok cari cara biar Gadis gak bisa pindah kerja...
Bayu  : Anda kan sudah menggajinya sedikit, mana bisa pinda dia? Kelak juga kesusahan buat nabung & gak berani keluar...
Gadis saat ini sudah hingga di kostnya, merasa lelah & pening kepalanya. Serasa mau pecah, memikirkan nasibnya yang terasa buram nyaris suram masa depan. Ia hanya bisa berdoa malam ini, semoga keajaiban datang! Tiba-tiba pintu kostnya diketuk.
Rista  : Dis, anda ke rumahku. Temenku datang, bilang resto bapaknya terbukti butuh karyawan.
Akhirnya Gadis pun kembali ke rumah Rista.berjumpa dengan Pak Rudi.
Rudi  : Resto saya sedang butuh waitress. Kalau kamu mau.
Gadis  : Saya mau Pak, namun saya belum keluar dari tempat kerja yang sekarang.
Rudi  : Wah, susah ya...
Rista  : Tersebut bukan persoalan Pak, toh Gadis butuh uang buat bantu ibunya. Bapak bantu lah pak...
Rudi  : Kamu keluar dulu, kelak kamu datang ke resto bapak.
Gadis merasa lega bukan main. Saat ini tinggal selangkah lagi untuk bisa keluar dari pekerjaan yang menyiksanya lahir batin. Sayangnya saat mengajukan pengunduran diri, Gadis diberi waktu enam bulan. Alasanya untuk memperoleh karyawan penggantinya terlebih dahulu. Gadis merasa berat apabila haruslah mengencangkan sabuk hingga 6 bulan lamanya. Khawatir tubuh tinggal tulang, takut pulang berjumpa sang ibu.
Gadis  : Saya gak bisa kalau menantikan 6 bulan lagi. Besok lusa saya sudah haruslah bekerja di tempat baru.
Gilang  : Kok bisa??! Gak bisa ini...!
Sinta  : Kok gak bisa kenapa Bu? Wong bunda juga gak ngasih gaji layak. Ya haruslah terima karyawan gak bisa loyal... sudah, ayo pulang Dis. Yang penting sudah bilang. Toh lusa kamu sudah kerja di tempat yang lebih baik.
Gilang  : Kamu tak laporkan polisi loh...
Sinta  : Laporkan saja Bu, kelak saya juga tak laporkan bunda ke Depnaker... biar digerus toko ibu!
Bu Gilang hanya diam seribu bahasa, tidak bisa mengatakan meskipun hanya sepatah. Gadis akhirnya berangkat bersama Rista.
Gadis  : Wah... kamu berani juga ya sama orang tua...
Rista  : Orang dzalim tersebut haruslah dilawan. Diam tersebut emas Dis, namun mengatakan kebenaran ialah intan permata. Gak bakal sadar orang kalau anda cuma menantikan & diam saja...
Sinta mengangguk setuju dengan pendapat Rista barusan. Selang sehari sesudahnya, Gadis saat ini sudah bekerja di resto besar. Membuatnya merasa bersyukur, saat kesabarannya berbuntut manis. Ia berharap rezeki yang didapatkan bakal lebih baik, & memberikan bantuan yang pantas terhadap ibunya di rumah. Supaya tidak lagi bersusah & berkecewa.
TAMAT

<<UPDATE ARTIKEL 27 Agustus 2017>>


CONTOH TEKS NASKAH DRAMA SINGKAT 5


Skenario: Didalam skrip drama ini pemain berjumlah 6 orang. Drama ini menceritakan sekelompok pemuda dari keluarga kaya yang tidak mementingkan perasaan orang lain & rutin berpendapat materi ialah yang paling penting. Berikut ialah alur skenario dari drama tersebut.

Sinpilihans: 1. Tema : Pengertian Kehidupan
2. Ritme  :
a) Eksposisi
        Brandon
        Tommy
        Elsa
        Anna
        Ivan
        Helen
b) Perpersoalanan
Brandon, Tommy, Anna & Ivan menyingkirkan Elsa begitu saja semenjak gadis tersebut menjadi miskin.
c) Komplikasi
Elsa berencana untuk bunuh diri sebab orang tuanya gulung tikar & kawan-kawannya meninggalkan dirinya.
d) Catatan 1
Ivan & Anna menyakiti hati Elsa dengan perkataan mereka.
e) Catatan 2
Helen, kakak Elsa, berbesar hati memaafkan mereka & tersebut membuat mereka menyadari kesalahannya.
f) Kesimpulan
Brandon, Tommy, Anna & Ivan sadar mengenai pengertian kehidupan sebab Helen & kematian Elsa.
3. Karakter:
Brandon (Antagonis)
Ivan (Antagonis)
Helen (Prontagonis)
Tommy (Tritagonis)
Elsa (Tritagonis)
Anna (Tritagonis)
4. Latar
Tempat : Cafe & Rumah Sakit
Waktu : Siang Hari
Skenario (Dialog)
Brandon : Pesen yang banyak deh! Kelak aku yang bayar. Pokoknya kalian haruslah makan sampe kenyang.
Tommy  : Baru gajian ya? Kok royal banget sih?
Brandon : Banyak bicara ah! Mau ditraktir nggak nih?
Anna  : Ya jelas mau lah! Kali ini kan giliran kamu yang keluar duit.
Tidak lama lalu Elsa datang menghampiri meja dimana mereka duduk. Ia baru pamit dari toilet untuk menerima telepon.
Anna  : Elsa kenapa? Kok kecewa? Pamali loh sabtu-sabtu murung gitu!
Ivan  : Iya kenapa sih, Sa? Dompetmu hilang?
Brandon & Tommy tertawa menimpali lelucon Ivan tesebut.
Elsa  : Mamaku barusan telepon. Dirinya bilang papaku bangkrut. Seluruh rumah, mobil & tabungan di bank ludes. (Terisak pelan) kami haruslah pindah ke tempat tinggal yang lebih kumuh. Parahnya lagi seluruh kebangkrutan ini sebab papa terlibat permasalahan korupsi & kini dirinya menjadi buronan polisi (Menangis)
Brandon : HAH? Yang bener?!
Ivan  : Berarti kamu anak buronan?!
Anna  : Kamu jatuh miskin sekarang, Sa?
Brandon, Ivan, Anna & Tommy memasang raut muka tegang & memandang hina terhadap Elsa yang sedang menangis.
Elsa  : Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, namun kalian tetap mau kan temenan sama aku? Kita kan akrab sejak lima tahun lalu.
Anna menjauhkan kursinya yang tadinya berada di dekat kursi Elsa. Ia merapat kearah Brandon yang berada disebelahnya.
Anna  : Ya, kamu tahu sendiri lah, Sa kita ini sekumpulan pemuda-pemuda kaya. Jadi, mana mungkin kamu bisa menuruti gaya hidup kita?
Tommy  : Mending kamu pulang & tengok kondisi orang tuamu, Sa.
Ivan & Brandon hanya memandang dingin kearah Elsa. Elsa pun menatap mereka dengan tatapan yang sangat kecewa.
Elsa  : Kupikir persahabatan kita selama lima tahun ini berarti. Tetapi kita aku jatuh miskin, kalian menempakku begitu saja!
Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah baik makananmu kubayari!
Elsa bangkit berdiri dari kursinya lalu menatap kecewa keempat kawannya. Lalu ia meninggalkan mereka & keluar dari cafe.
Ivan  : Gila si Elsa, masa kita disuruh anggep dirinya kawan sih. Sementara dirinya udah melarat. Aku jadi nggak nafsu makan.
Brandon : Sama nih, ya udah minta bill aja deh!
Tiba-tiba Anna yang sudah hampir hingga ke mobilnya, berlari menghampiri Brandon & Ivan.
Anna  : Guys! Barusan aku bisa berita kalo ada seorang gadis yang ciri-cirinya mirip Elsa hendak lompat dari fly over!
Ivan  : Serius?!
Anna  : Masa kayak gini bohong? Coba cek ponsel kalian!
Brandon & Ivan memeriksa ponsel masing-masing & menerima berita yang sama dari pesan broadcast.
Brandon : Yuk, kita langsung ke fly over itu! Kamu bareng kita aja, Anna! Hubungi Tommy, suruh dirinya langsung kesana.
Anna, Ivan & Brandon masuk kedalam mobil. Brandon mengemudikan mobil kearah fly over tempat dimana Elsa hendak bunuh diri. Tiba-tiba di separuh perjalanan, ponsel Ivan berbunyi & raut muka Ivan berubah menjadi sangat tegang.
Ivan  : Guys…. Kita telat. Elsa melompat dari fly over tersebut & ia tewas.
Brandon langsung menghentikan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok belakang mobil.
Ivan  : Kita langsung ke Rumah Sakit Permata Biru aja, jenazah Elsa dibawa kesana.
Brandon hebat nafas panjang kemudia mengemudikan mobilnya kearah rumah sakit itu.
Sesampainya disana, mereka bertiga berlari & didepan ruang jenazah sudah ada bunda & Helen, kakak Elsa yang duduk membisu.
Anna berlari memeluk Helen.
Anna  : Kak, maafkan kami. Ini seluruh salah kami. Kalau kami kasih support ke Elsa, pasti jadinya tidak bakal begini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja saat ia membutuhkan kami.
Helen membalas pelukan Anna & mengusap punggung Anna dengan lembut. Helen tidak bisa menahan air matanya.
Helen  : Sudahlah, kami sudah memaafkan kalian. Ini seluruh sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Aku Cuma memohon supaya kalian terus mendoakan Elsa supaya ia tenang disana.
Brandon & Ivan terkesiap menatap Helen yang tidak marah terhadap mereka & malah memaafkannya.
Ivan  : Kami mohon maaf sebesar-besarnya, Kak. Kami pasti terus mendoakan Elsa.
Helen  : Tidak butuh minta maaf terus menerus, Van. Elsa hanya tidak kuat menerima kenyataan bahwa kami seluruh jatuh miskin. Aku sangat mengerti sebab sejak kecil ia hidup dengan bergelimang harta.
Brandon, Ivan & Anna takjub bakal keagungan hati Helen & semenjak tersebut mereka bertekad untuk lebih menghargai orang lain & tidak memakai uang sebagai tolak ukur.

CONTOH TEKS NASKAH DRAMA SINGKAT 6


Sinpilihans: Tema kesehatan terbukti layak untuk rutin diangkat, mengingat banyak orang yang melepaskan dunia dengan mengalami sakit parah. Hal ini pasti memberikan kita perhatian, sebab akibat ditinggalkan orang terkasih melewati serangan penyakit. Pastinya mempunyai kualitas trauma tersendiri bagi orang terdekat yang ditinggalkan.
Tema  : Pendidikan
Judul  : Kesehatan Sang Ibu
Pemeran :
Ibu
Fensa
Noftavia
Dokter
Naskah
Suatu saat ponsel Fensa bergetar di pagi hari, sebuah hal yang tidak lumrah sebab nomor yang etrtera ialah nomor kakanya, Noftavia. Merasakan ada hal yang aneh, di pagi buta sudah menelfon padahal biasanya lumayan mengirimkan pesan singkat. Fensa langsung membawa pada deringan yang pertama.
Fensa:”Halo.. Assalamu’alaikum..”
Noftavia:”Wa’alaikumsalam.. Dek, bisa pulang ke rumah sekarang?”
Fensa:”Ada apa mbak?”
Noftavia:”Pulang bisa pagi ini juga?”
Fensa:”Ada apa dulu, aku haruslah pergi kerja. Kalau alasan tidak masuk tidak jelas bisa dikeluarkan!”
Noftavia:”Ibu dek, bunda masuik rumah sakit. Diabetesnya nyatanya belum sembuh total. Pulang dulu, tengok ibu. Barangkali keadaanya bisa lebih baik.”
Sesaat tumpah air mata Fensa medengar sang ibu, yang merupakan pecutnya bekerja dengan giat. Saat ini terbaring di rumah sakit, ketakutan tersebut sesaat muncul. Tetapi fensa berusaha menepis dengan kuat.
Fensa:”Iya, aku pulang sekarang…!”
Telepon ditutup segera, Fensa langsung menymbar tas punggungnya ia masukkan sepasang baju yang mudah diraih. Membawa barang sebutuhnya, & bergegas menuju ke halte bus terdekat. Sepanjang perjalanan, air mata tak bis adibendung contohnya air bah banjir Jakarta yang turun dari wilayah Bogor. Fensa sudah tidak peduli dengan sekeliling yang terus mengamati, sebab dalam benaknya hanya ada ibu, ibu, & ibu. Tidak ada yang lain lagi.
Sesudah tiga jam perjalanan yang melelahkan & panjang, akhirnya Fensa hingga di rumah sakit di kabupaten kota kelahirannya. Ia bergegas memencet nomor kakaknya, Noftavia menanyakan ruang rawat sang ibu.
Noftavia:”Di ruang manggis, kamar no 4 ya dek. Disini ada dokter yang tetap memeriksa ibu..”
Fensa:”Iya kak..”
Sampailah Fensa di kamar sang ibu, di samping ranjang ada dokter & perawat serta kakanya tersayang. Sementara di ranjang pesakitan, saat ini terbaring badan malaikat penyemangatnya selama ini. Kaget Fensa melihat kondisi ibunya, tetapi sang bunda bukannya tampak sakit tak berdaya. Justrus eulas senyum tersungging penuh ikhlas & penawar rasa khawatir.
Fensa:”Ibu wajahnya kok bisa begini?”
Ibu:”Tidak apa-apa..”
Fensa:”Dok, bunda kok bisa begini kenapa?”
Dokter:”Ada komplikasi yang lumayan kompleks dari diabetes yang diderita bunda anda.”
Fensa:”Apa itu?”
Dokter:”Ada komplikasi di saluran pencernaan, yakni usus & lambung. Paling para komplikasi di ginjal. Jadi membuat bunda kita sukar membuang sampah dlaam tubuhnya mbak.”
Noftavia:”Sudah 2 hari kemarin bunda tidak bisa buang air kecil maupun besar, tidak juga bisa keluar keringat dek..”
Dokter:”cairan yang tidak bisa keluar, baik keringat maupun air seni karen aginjal yang terganggu. Mengakibatkan kulit bunda kita menggembung berisi cairan. Untuk sementara mengguankan infus khusus supaya bisa kencing & berkeringat.”
Fensa:”Apakah bisa diatasi dok?”
Dokter:”Untuk sementara bisa dengan infus ini. Tetapi selebihnya semoga diberikan kemudahan dari-Nya!”
Noftavia:”Saya tetap bimbang dok, apa penyebab komplikasi ginjal ini?”
Dokter:”Dari hasil pemeriksaan, bunda saudara contohnyanya sering mengkonsumsi minuman instan. Padahal tidak baik bagi penderita diabetes, penumpukan ini berakibat pada ginjal bunda anda.”
Terkejut sudah pasti, tetapi tetap saja hanya bisa tabah & berusaha menjalani cobaan ini dengan rutin berhusnuzdon pada-Nya. Sang dokter meninggalkan ruangan, beserta perawatanya.
Noftavia:”Tadinya ingin rawat jalan saja supaya lebih hemat, namun dokter tidak mengijinkan. Kondisi bunda tidak stabil dek, obat infus ini mahalnya luar biasa. Bunda juga tidak mau makan nasi, hanya mau makan buah. Itupun tidak seberapa jumlahnya.”
Tangisan saat ini berderai makin deras, Fensa tidak kuasa untuk tidak menahannya. Merasa bersalah, membiarkan ibunya memperkurang baik kesehatan yang sudah kekurangan baik sedari dulu oleh diabetes. Sang bunda terbukti gemar minum minuman yang manis, apalagi apabila minum minuman instan yang praktis cara membuatnya. Tetapi nasi sudah menjadi bubur, berharap ibunya bisa bersi kukuh & melewati ini seluruh ialah jalan yang paling baik.
Fensa:”Soal anggaran kelak dipikirkan, kini biar bunda sehat dulu.”
Noftavia:”Iya dek, namun mau bisa uang darimana? Seharuslahnya kita ikutkan bunda asuransi kesehatan supaya tidak tunggang langgang begini.”
Fensa:”Sudah kak, jangan disesali. Kalau sudah rezeki tidak bakal kemana, toh ini bunda kita, bunda yang baik.rutin beramal dengan sesamanya. Pasti kita diberikan jalan.
Noftavia:”Semoga saja”
Siang ini kedua saudara saling menguatkan satu sama lain, saling berjanji saat bunda sudah sehat mereka bakal memperhatikan hal remeh sekalipun. Tanpa terkecuali perihal minuman yang dianggap sepele.
Ibu:”Kapan hingga sa?”
Fensa:”Barusan bu.. bunda kenapa tidak mau makan? Kelak gak bisa minum obat, kapan sembuhnya?”
Ibu:”gak apa-apa.”
Fensa:”Ibu rutin saja bilang ‘gak apa-apa’. Yang sakit apa bu? Perutnya sakit kalau makan?”
Pertanyaan ini hanya dijawab dengan gelengan, Fensa terus kecewa. Wajah & sekujur badan ibunya tampak penuh keriput. Karen akulit yang tadinya menggembung sebab penumpukan cairan saat ini tepah kempis & meinggalkan bekas. Bekas yang sangat menyakitkan, mencerminkan penderitaan ibunya yang tidak perbah diungkapkan terhadap kedua putrinya.
Sesudah seminggu di rumah sakit, akhirnya sang bunda boleh pulang. Tetapi sesudah meperbuat permohonan dengan sangat terhadap tim dokter. Sebab keterbatasan biaya, yang membuat memelihara di rumah sakit menjadi amat sangat berat. Keputusan yang diambil sudah bulat, bunda bakal dirawat di rumah oleh Noftavia. Sebab fensa haruslah ebkerja untuk mencari anggaran berobat sang bunda setiap bulannya. Terus hari kondisi bunda terbukti terus membaik, meskipun sejak keluar dari rumah sakit. Sang bunda suda tidak sempat lagi berpijak di tanah dengan kedua kakinya. Kesehatan tersebut mahal harganya, sakit berat seharuslahnya tetap dijaga asupan konsumsi hariannya.

CONTOH TEKS DRAMA SINGKAT 7


Suatu saat disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester. Adi & Banu duduk sebangku, Sita & Dini duduk sebangku di depannya, sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan ialah matematika, seluruh murid tampak kebingungan & kewalahan melihat soalnya.terjadi lah perbincangan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita & Dini.
Dialog
Banu:      “Din, aku minta jawaban soal nomor  5 & 6!”
Dini:         “A & C”
Sita:         “kalau soal nomor 10,11 & 15 jawabannya apa Ban?
Banu:      “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
Adi:          “Huss, jangan kencang-kencang kelak gurunya dengar”
Sita:         “soalnya susah sekali, tetap banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek contohnya pelajar lainnya. Namun tidak dengan Budi, ia tampak rileks & mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu:      “Bud,kamu sudah berakhir?”
Budi:        “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Banu:      “Aku minta jawaban nomor 15 hingga 20 Bud!”
Budi:        “Tidak Bisa Ban,”
Banu:      “Kenapa? Kita sahabat bud, kita haruslah kerjasama”
Dini:         “Iya Bud, kita haruslah kerja sama”
Adi:          “Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budi:        “tapi bukan kerjasama contohnya ini kawan-kawan”
Sita:         “Kenapa terbukti Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budi:        “Mencontek ataupun pun memberi contek ialah hal kurang baik, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek sebab dosa, begitu pula member contek ke kalian. Aku minta maaf”
Sita:         “Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Dini:         “Iya Bud, bantu kami”
Budi:        “tetap tidak bisa”
Adi:          “yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, & kami urus diri kami sendiri.” (marah                      & kesal)
Banu:      “biarkan, kita lihat di buku saja”
Banu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya dengan cara diam-diam, lalu melihat rumus & jawaban di dalamnya. Lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita:         “Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu:      “ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Sebab suara Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya & menghampiri mereka berempat.
Guru:      “Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Banu:      “Aku tidak menyangka bakal contohnya ini”
Dini:         “Aku juga tidak menyangka, bakal dihukum”
Sita:         “Seharuslahnya kita belajar ya”
Adi:          “Iya, Budi benar”
Banu:      “Disaat contohnya ini, baru kita menyadarinya yah!”
Sita:         “Aku rugi!”
Adi,Dini&Banu:   “Aku juga” bersama
Sesudah tersebut Budi keluar dari kelas & menghampiri mereka. Lalu Budi ikut berdiri hormat contohnya yang lain.
Dini:         “kenapa bud? Kamu di hukum juga?”
Budi:        “Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga.
                  Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Sita:         “aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Dini:         “dan tidak kita ulangi lagi”
Adi:          “Kita sahabat sejati”
Lalu mereka seluruh menjalani hukuman dengan penuh senyum & tawa. Persahabatan bakal mengalahkan segala kekurang baikan.

CONTOH NASKAH DRAMA SINGKAT 8


Judul : patuh pada orangtua.
Tema : sosial.
Jumlah pemeran : Drama 3 orang.
1. Tomy
2. Lisa
3. Sinta
Sinpilihans drama
Tomy sedang ngobrol dengan Lisa disebuah taman yang tidak jauh dari rumah mereka. Tomy & Lisa ialah dua remaja yang sangat patuh pada orangtua. Tidak lama lalu datanglah Sinta. Sinta ialah sosok remaja yang kekurangan memperhatikan perintah orangtua & sering melanggarnya.
Sinta : Eh.. ada apa kok kelihatannya lagi pada serius gitu?
Tomy :Eh kamu Sinta.. nggak kok, Lisa cerita ke aku kalau dirinya kemarin disuruh Ibunya untuk beli barang kebutuhan dapur, namun dirinya kelupaan.
Lisa : Iya, Sinta.
Sinta : Terus? Kenapa gitu aja kok kayak jadi persoalan serius gitu buat kamu Lisa?
Lisa : Ya iya dong, tersebut namanya kan aku nggak ngendahin perintah Bunda aku. Kan nggak baik kalau seorang anak sering nggak memperhatikan perintah orangtuanya.
Tomy : Betul tu.. haruslahnya Lisa nggak suka lupa gitu.
Sinta : Yea elah.. kalau cuman gutu aja mah aku sering. Ngapain juga urusan kecil gitu aja kalian pikir ampe segitunya.
Tomy : Kok kamu contohnya tersebut sih Sinta? Ya sudah seharuslahnya dong Lisa rugi, kan tersebut nggak baik namannya. Nggak memperdulikan perintah orangtua.
Sinta : Kalau aku sih, bukan sekali-dua kali saja begituan. Lagian yang namanya nggak ingat mau gimana lagi. Masak setiap orangtua nyuruh kita haruslah dipenuhin, nggak juga kan?
Lisa : Ya haruslah dong Sinta. Yang namanya orangtua kalau udah nyuruh kita yang kita haruslah kerjakan.
Tomy : Ah.. aku sih kalau sempat yang aku kerjain, kalau nggak yang nggak.
Lisa : Tersebut nggak baik Sinta. Tersebut namanya kamu anak yang tidak patuh pada perintah orangtua. Kamu haruslah bisa mengubah sikap kamu, ntar kamu jadi anak yang durhaka lagi.
Tomy : Betul kata Lisa tersebut Sinta. Kamu haruslah berubah. Jangan membiasakan diri meremehkan perintah Ibu/Ayah kamu. Nggak baik itu.
Sinta : Iya deh.. aku ngerti.

CONTOH TEKS DRAMA SINGKAT 9

contoh drama anak sekolah:
Sebuah nuansa pagi hari yang lumayan cerah. Jenitama & Voni, dua orang siswa kelas VII sedang asyik membaca buku Biologi diperpustakaan sekolah. Pasalnya kelak siang bakal ada ulangan harian mata pelajaran tersebut. Lalu datanglah Anggira, salah satu sahabat mereka.
Anggira: “Mit, Von, rajin sekali kalian berdua!”
Jenitama: “Iya lah, tugas kita sebagai pelajar kan terbukti haruslah belajar. Hehehe…”
Anggira: “Iya juga sih. Eh Oya kalian tahu tidak, ada siswa baru yang bakal masuk ke kelas kita kali ini.”
Voni: “Oh ya, siapa namanya? Lelaki ataupun perempuan?”
Anggira: “Lelaki, namun aku juga belum tahu siapa namanya & contohnya apa rupanya.”
[Bel sekolah berbunyi]
Jenitama: “Eh ayo masuk kelas!”
[Ketiganya memasuki ruang kelas. Bu Guru masuk bersama seorang siswa baru.]
Bu Guru: “Selamat pagi, anak-anak. Kali ini kita kedatangan kawan baru dari Sulawesi, ia bakal menjadi kawan sekelas kalian. Silakan perkenalkan dirimu, nak!”
Wantara
Wantara: “Selamat pagi, sahabatku. Nama saya Muhammad Wantara. Saya berasal dari Sulawesi.”
Jenitama [berbisik pada Anggira]: “Jauh sekali ya, dari Sulawesi pindah ke Bandung!”
[Anggira hanya mengangguk petanda setuju]
Bu Guru: “Wantara, kamu duduk di belakang Voni ya [menunjuk sebuah meja kosong]. Untuk sementara kamu duduk sendiri dahulu sebab jumlah siswa di kelas ini ganjil.”
[Wantara segera duduk di kursi yang disediakan]
Bu Guru: “Ya baiklah, kini kita mulai pelajaran kali ini. Buka buku kalian di halaman 48….”
[Pelajaran pun dimulai]
Tiba saatnya jam istirahat. Wantara, yang belum mempunyai kawan, diam saja duduk di kursinya sambil menunduk. Rupanya belum ada yang mau mendekati Wantara. Seluruh siswa di kelas tersebut tetap sungkan & hanya mau tersenyum saja padanya tanpa berani mengundang ngobrol lebih lanjut.
Voni: “Psst, Mit, Nggi, coba lihat anak baru itu, sendirian saja ya!” [berbisik pada Jenitama & Anggira saat mereka baru kembali dari kantin]
Jenitama: “Ayo kita dekati saja.” [Ketiganya menghampiri Wantara]
Anggira: “Hei, Wantara. Kenalkan, aku Anggira, ini Wantara & Jenitama [menunjuk kedua kawannya].”
[Ketiganya duduk di sekeliling Wantara]
Wantara: “Hai, salam kenal.”
Voni: “Kamu kok tidak jajan ke kantin?”
Wantara: “Aku… Aku bawa bekal makanan [pelan sekali, sambil tertunduk].”
Jenitama: “Oh begitu, rajin sekali kamu, Wan!
[Keempat siswa ini mulai terlibat dialog ringan jadi Wantara merasa dikawani]
Saat jam pulang sekolah, Bu Guru memAnggiral Anggira & Voni yang hendak pulang ke rumah.
Bu Guru: “Anggira, Voni! Ke sini sebentar. Bunda mau menanyakan sesuatu.”
[Anggira & Voni menghampiri Bu Guru]
Voni: “Ada apa, Bu?”
Bu Guru: “Itu, gimana perilaku Wantara di kelas? Apakah ia bisa membaur?”
Voni: “Dia agak pendiam, Bu.suka menunduk saat berbicara.”
Anggira: “Tadi di jam istirahat, kami berdua & Jenitama berusaha mendekatinya. Kami mengobrol lumayan lama, ia anak yang baik kok, hanya saja ia contohnya agak kekurangan percaya diri & muram.”
Bu Guru: “Hmm… begitu ya. Anak-anak, Wantara ialah salah satu korban selamat tragedi tsunami Sulawesi berbagai bulan yang lalu. Kedua orang tuanya tewas terhempas ombak. Saat ini hanya tinggal ia & adik perempuannya, Annisa. Annisa tetap duduk di kelas 4 SD, di SD V kota kita ini.”
Anggira: “Ya Tuhan, sungguh berat cobaan yang menimpanya…”
Bu Guru: “Iya. Untungnya, seorang pamannya tinggal di Bandung jadi ia & adiknya tinggal di sini. Mereka termasuk masyarakat prasejahtera, jadi Wantara sangatlah haruslah berhemat. Pamannya mengatakan pada Bunda tadi pagi, ia tak sanggup memberi uang jajan yang lumayan untuk Wantara jadi Wantara haruslah bekal nasi setiap hari supaya tidak lapar di sekolah.”
Voni: “Oh layak saja tadi jam istirahat ia tidak ke kantin.”
Bu Guru: “Ya sudah, Bunda cuma mau bilang begitu. Kalian berbaik-baiklah dengannya. Kawani dirinya supaya tak merasa kesepian & terus berduka.”
[Anggira & Voni pamit lalu pulang]
Di rumahnya, Voni terus menerus memikirkan kawan barunya, Wantara. Akhirnya ia memperoleh sebuah ide. Diberitakannya Anggira & Jenitama melewati SMS. Keesokan harinya di jam istirahat….
Voni: “Eh, kalian membawa apa yang aku bilang kemarin, kan?”
Jenitama: “Bawa lah. Yuuuk kita dekati Wantara.”
Anggira: “Wantara, bolehkah kami bertiga makan bersama kamu?”
Wantara: [kikuk & kebingungan] “Eh, eemm.. boleh saja..”
Voni, Anggira, & Jenitama mengeluarkan makanan mereka. Ketiganya juga membawa makanan cemilan untuk dimakan dengan cara bersama-sama, pasti saja Wantara juga kebagian. Dengan makan bersama setiap hari, mereka berharap bisa membuat Wantara lebih ceria. Sesudah makan…
Wantara: “Terima kasih, sahabatku. Kalian lumayan baik kepadaku.”
Jenitama: “Kamu ini bicara apa, sih? Kita kan kawan, wajar saja apabila kita saling bersikap baik.”
Semenjak saat tersebut Wantara menjadi terus kuat sebab mendapat dukungan dari sahabat barunya. Siswa-siswi lain di kelas tersebut pun banyak yang bergabung membawa bekal untuk dimakan bersama-sama pada jam istirahat, & suasana terus terasa lumayan menyenangkan.

CONTOH TEKS NASKAH DRAMA SINGKAT 10


Judul drama : Wawasan Masa Depan
Jenis drama : Naskah Drama singkat
Jumlah pemeran drama : 4 orang
Toni : Apabila kalian kelak diberikan alternatif untuk bekerja di sebuah perusahaan besar, tetapi gajinya rendah & bekerja di perusahaan kecil namun gajinya mahal, mana yang kalian pilih?
Linda : Kalau aku, lebih baik di perusahaan kecil namun gajinya mahal.
Norman : Aku tidak setuju dengan Linda. Lebih baik di perusahaan besar meskipun gajinya kecil, sebab kalau bekerja di perusahaan besar masa depan kita kan lebih terjamin kedepannya.
Toni : Kalau kamu Ami? mana yang lebih kamu pilih, di perusahaan kecil gaji besar ataupun di perusahaan besar gaji terjangkau?
Ami : Kalau bagi aku yang penting tersebut kan potensi kedepannya. Tidak mengapa gaji terjangkau untuk sementara waktu, asalkan kedepannya lebih menjanapabilan.
Toni : Tersebut artinya kamu lebih memilih untuk bekerja di perusahaan besar & gajinya kecil daripada di perusahaan kecil yang gajinya mahal.
Ami : Iya, benar.
Norman : Kalau kamu Toni? mana alternatif kamu?
Toni : Kalau pilihanku kekurangan lebih sama dengan alternatif Ami. Kita bekerja tersebut kan untuk jangka panjang. Kalaupun gaji kita besar, tetapi tidak ada jenjang jabatan kan tersebut juga sebuah kerugian untuk masa depan kita?!
Norman : Iya, benar juga ya kata kamu. Yang paling penting tersebut kan jangka panjangnya.
Linda : Iya, contohnyanya alternatif yang paling tepat & bijaksana tersebut ialah memperhitungkan jangka panjangnya. Kalaupun gaji mahal, namun hanya bersifat sesaat ataupun jalan di tempat kan rugi juga kita.
Ami : Ok, kini kalian kan sudah tahu kekekuranganan & kelebihannya. Makanya, kelak kalau sudah bekerja pilihlah tipe pekerjaan & perusahaan yang tepat untuk masa depan kalian.
Kawan-kawan Ami : Sip! kami setuju dengan kamu. Sangat bijaksana menurut kami.

Baca Juga:
Itulah artikel mengenai contoh drama singkat, artikel ini membuat berbagai tema : contoh naskah drama komedi, contoh teks drama anak sekolah, contoh teks naskah drama persahabatan.

Semoga dengan adanya contoh naskah drama singkat, semoga praktek dialog drama kalian di sekolah berjalan dengan lancar.

Posting Komentar untuk "10 Contoh Teks Drama Singkat dari Berbagai Tema"