Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

√ Lembaga Pengendalian Sosial: Pengertian, Bentuk, Akibat, Sifat, Mekanisme

LEMBAGA-PENGENDALIAN-SOSIAL

faktasantuy.com - Lembaga pengendalian sosial - Banyaknya pelanggaran hukum yang terjadi di masyarakat dikarenakan tidak dipatuhinya beberapa peraturan ataupun ketentuan yang berlaku di masyarakat.

Sejatinya, sebuah peraturan tersebut dibangun dengan tujuan supaya kehidupan di masyarakat bisa berjalan dengan aman & tertib. Untuk itu, setiap peraturan ataupun ketentuan rutin disertai dengan sanksi.

Penerapan sanksi yang tegas oleh aparat merupakan wujud pengendalian sosial & rasa keadilan dalam masyarakat. Terjadinya konflik dalam masyarakat merupakan salah satu bahaya akibat apabila tidak ada keadilan dalam masyarakat.

Supaya tercipta sebuah tatanan hidup yang aman & tertib, diperlukan sebuah pengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga yang ada dalam masyarakat. Pengendalian sosial ialah mekanisme yang dilakukan untuk mendidik, mengajak, ataupun memaksa masyarakat supaya patuh pada peraturan yang berlaku.

Baca juga: 10+ Contoh Ihsan Dalam Kehidupan dan Manfaat Ihsan

Apa itu lembaga pengendalian sosial

Pengendalian sosial bisa dilakukan oleh lembaga resmi contohnya kepolisian & pengadilan. Tidak hanya tersebut bisa juga dilakukan oleh lembaga tidak resmi contohnya budaya & tokoh masyarakat.

Masing-masing lembaga pengendalian sosial mempunyai peran tersendiri yang semuanya bermanfaat supaya kehidupan di masyarakat berjalan dengan aman & tertib sesuai dengan peraturan ataupun norma yang berlaku.

Bentuk Pengendalian Sosial

Supaya ketertiban dalam masyarakat berjalan tanpa kendala maka diperlukan beberapa instrumen pendukung, yaitu :
  1. Cemoohan. Biasanya dilakukan masyarakat bila ada anak buah masyarakat yang melakukan penyimpangan perilaku yang meresahkan.
  2. Gosip. Dilakukan untuk memunculkan rasa malu yang bersangkutan. Tujuannya sebagai penyadar bagi anak buah masyarakat yang melakukan penyimpangan.
  3. Pendidikan. Pendidikan yang diperoleh dari keluarga, sekolah serta lembaga pendidikan lainnya sebagai merupakan salah satu upaya pengendalian sosial yang dilakukan oleh masyarakat.
  4. Ostrasisme. Merupakan bentuk pembiaran terhadap anak buah masyarakat yang tidak mematuhi kualitas-kualitas serta norma yang berlaku.
  5. Fraudulens. Orang biasa menyebut dengan beking. Hal ini dilakukan oleh anak buah masyarakat untuk melemahkan orang lain ataupun memunculkan rasa takut supaya tidak berani padanya.
  6. Teguran. Merupakan bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara langsung melewati lisan ataupun tulisan. Hal ini dilakukan terhadap anak buah masyarakat yang berperilaku menyimpang supaya menyadari kesalahan & memperbagusinya.
  7. Agama. Merupakan bentuk pengendalian sosial yang ampuh. Bila ada anak buah yang melakukan lakukanan yang menyimpang maka ia bakal merasa berdosa & segera bertobat.
  8. Intimidasi. Merupakan bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara paksaan.
  9. Kekerasan fisik. Merupakan bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara fisik.
  10. Hukum. Merupakan bentuk pengendalian sosial yang bersifat memaksa. Dilakukan terhadap anak buah masyarakat yang berperilaku menyimpang melewati pemberian sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


Sesudah mengenal hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian sosial yang mencakup sifat, mekanisme & bentuk pengendalian sosial, selanjutnya diulas peran lembaga pengendalian sosial dalam masyarakat yang meliputi kepolisian, pengadilan, adat, tokoh masyarakat, media massa, mahasiswa, sekolah & keluarga.

Berikut ulasan peran lembaga pengendalian sosial dalam masyarakat berdasarkan tugas & manfaat masing-masing.

1. Kepolisian

Kepolisian merupakan lembaga pengedalian sosial yang bersifat formal. Guna terpeliharanya keamanan & ketertiban dalam negeri, kepolisian sebagai alat Negara berperan sebagai :
  • pemelihara keamanan & ketertiban masyarakat;
  • penegak hukum;
  • pelindung, pengayom & pelayan masyarakat;
  • pencegah sekaligus menanggulangi perilaku menyimpang anak buah masyarakat;
  • penyidik beberapa tipe kejahatan;
  • menerima laporan mengenai gangguan ketertiban masyarakat. (baca : Tugas & Manfaat TNI-Polri)

2. Pengadilan

Sebagaimana halnya kepolisian, pengadilan ialah lembaga pengendalian sosial yang bersifat formal. Pengadilan berhak memberikan sanksi tegas terhadap pelanggar hukum yang bersalah berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Dalam pengadilan terdapat hakim, jaksa, pengacara yang masing-masing mempunyai peran, yaitu :
  • Hakim berwenang menjatuhkan putusan terhadap pihak yang memang bersalah berdasarkan ketentuan yang berlaku.
  • Jaksa berwenang melakukan penuntutan terhadap seseorang yang dianggap bersalah melakukan pelanggaran hukum berdasarkan ketentuan yang berlaku.
  • Pengacara berwenang melakukan pendampingan hukum & pembelaan bagi seseorang yang melakukan pelanggaran hukum.

3. Adat

Pada masyarakat tradisional, lembaga pengendalian sosial dipegang oleh adat. Budaya merupakan salah satu wujud kebudayaan yang paling ideal berupa ide, gagasan, kualitas-kualitas, norma-norma ataupun peraturan yang dipahami, diakui, dipelihara dengan cara semakin menerus oleh masyarakat dimana budaya tersebut berada.

Lembaga budaya merupakan lembaga pengendalian sosial nonformal yang mengatur perilaku masyarakat supaya tidak menyimpang dari budaya yang ada. Apabila ada warga masyarakat yang melanggar budaya dimana ia berada, maka ia bakal mendapat sanksi ataupun hukuman berupa teguran dengan cara lisan, bayar denda, dikucilkan ataupun bahkan diusir dari lingkungan masyarakat.

Dalam adat, ketua budaya berperan besar dalam pengendalian sosial. Seringkali, lembaga budaya mempunyai kekuatan hukum yang jauh lebih kuat sebab sudah mengakar kuat dalam masyarakat melewati proses sosialisasi.

4. Tokoh masyarakat

Yang dijadikan sebagai tokoh masyarakat dalam sebuah masyarakat ialah seseorang yang dianggap sebagai panutan, pemimpin, mempunyai pengaruh yang besar, & disegani.

Tokoh masyarakat bisa bersifat formal umpama kepala desa ataupun camat ataupun informal yang pada umumnya tokoh agama contohnya kiai, ajengan, ulama, pendeta ataupun biksu. (baca : Struktur Organisasi Pemerintahan Desa – Tugas & Manfaat Aparat Desa & Kewajiban & Wewenang Kepala Desa)

Sebagai salah satu lembaga pengendalian sosial, dalam rangka membuat anak buah masyarakatnya patuh terhadap kualitas-kualitas & norma yang berlaku dilakukan melewati :
  • Pendidikan ditujukan terhadap anak buah masyarakat supaya bisa mengenal, memahami & menerapkan kualitas-kualitas serta norma yang berlaku. Dilakukan melewati beberapa bentuk komunikasi kelompok contohnya pertemuan warga ataupun agenda keagamaan.
  • Nasehat ditujukan terhadap anak buah masyarakat sebagai upaya pengingat supaya anak buah masyarakat tidak melakukan pelanggaran terhadap kualitas-kualitas serta norma yang berlaku.
  • Bimbingan ditujukan terhadap anak buah masyarakat sebagai upaya pencegahan terjadinya pelanggaran terhadap kualitas-kualitas serta norma yang berlaku;
  • Pembinaan ditujukan terhadap anak buah masyarakat yang melakukan pelanggaran supaya kembali meresapi & menerapkan kualitas-kualitas serta norma yang berlaku;
  • Teguran lisan yang ditujukan terhadap anak buah masyarakat yang melakukan pelanggaran.

5. Media massa

Media massa sebagai pengendali sosial berperan sebagai kontrol sosial sebagaimana halnya mahasiswa. Pengendalian sosial yang dilakukan media massa ialah :
  • Pemberian info ataupun sosialisasi terhadap masyarakat luas
  • Pendidikan terhadap masyarakat
  • Kontrol sosial dalam rangka penglihatan terhadap perilaku masyarakat & penguasa
  • Pembentuk opini publik untuk mempengaruhi sikap & opini masyarakat mengenai isu tertentu.

6. Mahasiswa

Mahasiswa ialah salah satu pelaku pengendalian sosial. Saat terjadi ketidakadilan ataupun ketimpangan dalam masyarakat sebagai penyebab terjadinya perbuatan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan penguasa, mahasiswa langsung bergerak dengan melakukan demonstrasi.

Demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa ini merupakan salah satu bentuk kontrol sosial terhadap pemerintah ataupun pihak yang berkuasa & merupakan salah satu peran & manfaat mahasiswa dalam masyarakat. (baca : Peran & Manfaat Mahasiswa Dalam Masyarakat Sosial Pasca Reformasi)

7. Sekolah

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah mempunyai tugas penting yaitu mendidik para siswa supaya menjadi pribadi yang mempunyai kualitas-kualitas serta macam-macam norma yang bisa membangun siswa menjadi pribadi yang beradab & berbudi pekerti luhur. Semua elemen sekolah contohnya kepala sekolah & guru mempunyai kontribusi dalam rangka menjalankan perannya sebagai salah satu lembaga pengendalian sosial di sekolah.

Kepala sekolah mempunyai beberapa tugas & manfaat kepala sekolah guna memimpin serta mengelola sekolah sebagai lembaga pengendalian sosial di sekolah supaya kehidupan di sekolah berjalan dengan tertib. Sebab tertibanya sekolah maka kehidupan bermasyarakat di lingkungan sekita juga turut menjadi aman & tertib.

Begitu pula dengan guru BK. Manfaat guru BK di sekolah ialah memberikan konseling terhadap siswa ataupun juga terhadap orang tua sebagai bentuk pelibatan dalam menolong menanamkan kualitas-kualitas yang berlaku di masyarakat.

Guna kehidupan dalam lingkungan sekolah berjalan dengan tertib, sekolah melakukan beberapa macam upaya dalam bentuk :
  • Pemberlakuan tata tertib sekolah bagi segenap siswa;
  • Keteladanan & bimbingan;
  • Teguran;
  • Hukuman bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah.

Penerapan tata tertib sekolah dilakukan diinginkan bisa menjadi benteng dari hal-hal yang menjadi penyebab tawuran antar sekolah.

8. Keluarga

Walau lingkup pengendalian sosialnya berada pada lingkungan keluarga, tetapi sebagai bagian dari masyarakat keluarga juga berperan sangat penting sebagai lembaga pengendalian sosial. Adapun peranan keluarga sebagai lembaga pengendalian sosial bisa dilakukan melewati :
  • Penanaman & pengembangan kualitas-kualitas agama yang mendasar melewati keteladanan, bimbingan, dorongan & penerapan
  • Penanaman & pengembangan kualitas-kualitas sosial budaya yang mendasar melewati keteladanan, bimbingan, dorongan, & penerapan
  • Pengenalan ataupun sosialisasi kualitas-kualitas serta macam-macam norma yang ada di masyarakat melewati keteladanan, bimbingan, dorongan, & pelatihan (baca : Peran Keluarga dalam Pembentukan Kepribadian)

Akibat Lembaga Pengendalian Sosial

Dalam menjalankan tugas & fungsinya, lembaga pengendalian sosial memberikan efek bagus positif maupun negatif bagi kehidupan bermasyarakat. Positif ataupun negatifnya akibat yang ditimbulkan tergantung dari kinerja lembaga pengendalian sosial tersebut sendiri  di dalam masyarakat.

1. Akibat positif

Lembaga pengendalian sosial bakal berakibat positif manakala menunjukkan kinerja yang bagus. Setiap pelanggaran yang terjadi dalam masyarakat ditangani dengan bagus, sesuai dengan aturan yang berlaku serta memunculkan keadilan bagi masyarakat. Akibatnya kehidupan bermasyarakat menjadi lebih aman & tertib.

2. Akibat negatif

Lembaga pengendalian sosial bakal berakibat negatif manakala menunjukkan kinerja yang tidak bagus ataupun tidak bermanfaat dengan bagus. Setiap pelanggaran yang terjadi tidak ditindaklajuti dengan segera & sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini bisa menyebabkan keresahan dalam masyarakat. Akibatnya ialah :
  • Kepastian hukum tidak ada;
  • Kepentingan masyarakat tidak terakomodasi;
  • Banyak konflik yang terjadi dalam masyarakat; (baca : Contoh Konflik Sosial dalam Masyarakat)
  • Munculnya mafia hukum;
  • Tidak amannya kehidupan bermasyarakat;
  • Terjadi kekacauan dalam masyarakat.
  • Memunculkan sekat-sekat dalam masyarakat;
  • Memicu terjadinya perang.

Sifat Pengendalian Sosial

Sebagai mekanisme untuk membuat masyarakat patuh pada peraturan yang berlaku, maka pengendalian sosial mempunyai beberapa sifat, yaitu :
  1. Preventif ataupun pencegahan. Merupakan mekanisme yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran terhadap macam-macam norma & kualitas yang ada dalam masyarakat.
  2. Represif. Merupakan mekanisme yang dilakukan sesudah pelanggaran terhadap macam-macam norma & kualitas terjadi & ditujukan untuk mengembalikan sinergi yang terganggu.
  3. Perpaduan. Merupakan mekanisme perpaduan antara preventif & represif. Dilakukan guna mencegah terjadinya pelanggaran terhadap macam-macam norma & kualitas sekaligus mengembalikan sinergi supaya tidak memenyesalkan pihak lain.
  4. Persuasif. Merupakan mekanisme pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara memberikan bimbingan terhadap masyarakat.
  5. Koersif. Merupakan mekanisme pengendalian sosial yang dilakukan melewati kekerasan.

Mekanisme Pengendalian Sosial

Proses pengendalian sosial dalam masyarakat bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
  1. Sosialisasi. Merupakan sebuah proses pengendalian sosial untuk mengenalkan kualitas-kualitas, norma & hukum lainnya sebagai salah satu cara menanamkan kesadaran bakal hukum. (baca : Cara Menanamkan Kesadaran Hukum Pada Warga Masyarakat)
  2. Tekanan sosial. Merupakan mekanisme pengendalian sosial yang dilakukan guna tercapainya kebutuhan bakal penerimaan kelompok. Hal ini dilakukan dengan cara nonformal, spontan & tidak direncanakan
  3. Kekuatan. Mekanisme pengendalian sosial melewati kekuatan dilakukan terhadap masyarakat yang besar & kompleks. Proses pengendalian sosial dilakukan melewati dibentuknya peraturan yang memaksa anak buah masyarakat untuk mematuhi setiap peraturan yang ada.

Baca juga: Program Kerja 7 Kabinet Demokrasi Liberal Indonesia
Demikianlah ulasan mengenai peran lembaga pengendalian sosial yang ada di masyarakat beserta akibat yang ditimbulkan. Dan norma norma yang berlaku di masyarakat harus ditegakkan.

Posting Komentar untuk "√ Lembaga Pengendalian Sosial: Pengertian, Bentuk, Akibat, Sifat, Mekanisme"