Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Alasan Umur Ialah Anugrah, Jangan Diabaikan!

umur-panjang

faktasantuy.com - umur anugerah yang banyak diabaikanUmur adalah anugrah yang banyak diabaikan umat manusia & terbukti ada banyak orang Islam tidak menyadari bahwa amal ibadah sebaiknya dikumpulkan sejak dari muda. 

Banyak yang punya prinsip bahwa ibadah mereka hanya akan diperbanyak sesudah usia mereka tua.

Mendekatkan diri terhadap Allah saja harus menantikan usia tua, iya kalau usia kita berumur panjang, gimana kalau mati muda? 

Kita tidak tahu kapan & di usia berapa kita mati, sebab kematian merupakan rahasia Allah SWT, sehingga sebetulnya tidak ada gunanya punya prinsip semacam itu. Umur itu anugrah & tidak seharusnya diabaikan.



Umur Anugrah yang Banyak Diabaikan Manusia

Ada perbekalan yang diperlukan & butuh disiapkan sebelum seseorang melakukan perjalanan jauh, begitu juga saat kita menempuh perjalanan akhirat yang tidak bakal ada akhirnya.

Perbekalan untuk perjalanan ini bukanlah makanan, pakaian ataupun uang, melainkan ketaatan.

Dunia hanyalah tempat sementara bagi kita sebelum kita kembali ke Allah dan akhirat merupakan tempat sesudah kita mati nanti. Kita tidak pernah tahu apakah bakal menjadi ashhabul jahim ataupun penghuni neraka ataupun ashhabul jannah alias penghuni surga.

Waktu & sisa umur kita hendaklah diisi dengan amal kebaikan yang seharusnya tidak ditunda-tunda menantikan kita tua. Amal kebaikan yang kita kumpulkan tersebutlah yang bakal menolong kita nantinya menghadapi kehidupan yang panjang.

#1. Mengenai anugrah yang banyak diabaikan ini ada salah satu firman Allah SWT dalam Al-Hasyr: 18 berbicara bahwa orang-orang beriman diperintahkan untuk bertakwa terhadap Allah & setiap orang beriman masing-masing sebaiknya memperhatikan apa yang menjadi kerjaannya untuk esok hari untuk bekal akhirat. Kita diminta untuk bertakwa sebab sesungguhnya Allah tahu betul apa yang kita kerjakan selama di dunia.

#2. Dikatakan juga oleh Ibnu Katsir bahwa kita sebaiknya menghisab diri sebelum dihisab & apa-apa saja yang kita simpan dari amal kebaikan harus diperhatikan untuk hari kebangkitan yang pasti akan datang.

#3. Umur ialah anugrah & sebaiknya tidak dianggap sebagai pemberian cuma-cuma oleh Allah, sebab waktu ialah sesuatu yang terpenting untuk tidak kita buang-bunag. Ingat bahwa waktu yang sudah lewat tidak bakal kembali dari awal seperti yang ada di film bertemakan sci-fi di mana ada mesin waktu untuk memperbaiki kejadian masa lalu.

Tanpa sadar nantinya saat kita hanya membuang-buang waktu, ajal nyatanya terus dekat & bekal kita ditemukan belumlah cukup. Beramal tidak boleh ditunda-tunda, tidak usah mendengar kata-kata seperti “selama tetap muda, nikmati dulu berbuat seenaknya, kelak kalau sudah tua baru bertobat.” Tidak ada yang dapat menjamin umur kita panjang hingga tua.

#4. Jangan abaikan umur kita & cari amal kebaikan sebanyak-banyaknya. Dalam Q.S Luqman: 34 Allah berfirman bahwa tidak ada yang tahu mengenai apa yang bakal dilakukannya esok hari & tidak ada yang tahu kapan seseorang akan mati di bumi mana sebab sesungguhnya hanya Allah-lah yang Maha Tahu & Maha Mengenal.

- Dikatakan oleh Abdullah bin Umar pula bahwa kita tidak boleh menantikan ataupun menunda beramal di waktu pagi waktu berada di waktu sore, & tidak boleh menunda beramal di waktu sore saat berada di waktu pagi. Masa sehat kita seharusnya dipakai untuk masa sakit kita kelak & peluang hidup kita untuk masa kematian kita nanti.

Menunda itu berarti malas, & itu berarti kemalasan harus segera dicabut dari dalam diri kita. Beramal dari usia muda bakal membuat perbekalan kita untuk akhirat kelak menjadi lebih banyak & penuh.

Umur, anugrah yang banyak diabaikan oleh manusia & untuk itulah dengan ini kalian diingatkan.

Baca Juga:

Itulah artikel umur anugerah yang banyak diabaikan, ternyata umur manusia yang hanya sebentar di dunia harus dimanfaatkan sebaik mungkin, agar tidak menyesal di akhirat.

Terima kasih telah membaca artikel umur anugrah yang banyak diabaikan.

Posting Komentar untuk "5 Alasan Umur Ialah Anugrah, Jangan Diabaikan!"