√ Pengertian Penentuan Pendapatan, Penentuan, Pendekatan dan Perbedannya dengan Penghasilan

Pengertian Pendapatan

Faktasantuy.com - Pendapatan diartikan sebagai sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan. Tanpa adanya pendapatan maka mustahil akan didapat penghasilan. Pendapatan berupa penghasilan yang timbul dari aktivitas atau kegiatan perusahaan yang biasa dikenal atau disebut penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Nah apa itu ...

Baca juga: Opini audit

Pengertian Pendapatan Menurut Beberapa Para Ahli

1. Niswonger (1992:22), pendatapan adalah suatu jumlah yang ditagih kepada pelanggan atas barang ataupun jasa yang diberikan kepada mereka. 
2. Accounting Terminology Bulletin No. 2 : Pendapatan adalah berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dan diukur dengan jumlah yang dibebankan kepada langganan, klaim atas barang dan jasa yang disiapkan untuk mereka

Penentuan Pendapatan (Income Determination)

Hal ini merupakan salah satu instrumen utama yang dapat dinyatakan sebagai tujuan usaha. Maksud dari pendapatan ini yakni sebagai sebuah nilai entitsa yang dapat kembalikan pada investor pada akhir periode, yang masih menyisahkan nilai entitas dalam keadaan mampu (well – off ) yang sama nilainya dengan pada awal periode. Dalam penentuan pendapatan atau income determination dapat digunakan beberapa cara seperti melalui :

Capital Maintenance Concept Of Income Determination

1. Financial Capital Maintenance Concept, Suatu perusahaan yang dikatakan memiliki income jika Net Assets end period  > Net Assets Beg Period atau nilai aset pada akhir periode lebih besar dari awal.
2. Physical Capital Maintenance Concept, Perusahaan yang dikatakan memiliki pendapatan yakni jika Physical Productive Capacity end period > Physical Productive Capacity beg period atau disebut dengan  kapasitas produksi fisik di akhir periode lebih besar dibanding pada awal periode. Dalam kosep ini, aset produktivitas (penyimpanan, bangunan, dan peralatan) dinilai dengan biaya sekarang (current cost). Sedangkan productive capital dipertahankan hanya apabila current cost dari capital assets tersebut pun dipertahankan.

Pendekatan Transaksi untuk Menentukan Pendapatan 

Pengakuan Revenue Dan Gain, hal ini diakui ektika :Telah terealisasi atau dapat direalisasikan Dihasilkan melalui penyelesaian substansial aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam proses penghasilan. Secara umum kedua kriteria ini dipenuhi pada titik penjualan (point of sale), meskipun masih ada juga variasi khusus terhadap aturan umum ini yang meliputi :

1. Apabila produk / asset lain siap untuk direalisasikan karena bisa dijual pada harga yang hampir pasti tanpa usaha penjualan yang signifikan. Revenue mungkin diakui ketika titik produksi diselesaikan ( point of completed production ) misalnya : barang hasil pertanian serta barang tambang.
2. Apabila produk / jasa dikontrak dimuka, dalam hal ini revenue mungkin diakui apabila produksi dilaksanakan atau jasa diberikan, tanpa harus menunggu proses produksi atau pemberian jasa selesai sepenuhnya. Hal ini terutama jika proses tersebut berlangsung lebih dari 1 tahun fiskal. Metode yang umum digunakan ialah Percentage-of-Completion dan Proportional Performance. Misalnya seperti pada kontruksi bangunan.
3. Apabila penagihan aset dianggap meragukan maka revenue & gain mungkin diakui ketika cash diterima. Metode yang biasa dipakai yakni Installment Sales dan Recovery Method. Misalnya dalam penjualan real estate.

1. Pengakuan Expense Dan Loss

• Direct Matching, berarti menghubungkan expense dengan revenue tertentu. Contohnya COGS yang dihubungkan dengan revenue dari penjualan. Contoh yang lain misalnya warranty cost, dan cost of collection.
• Systemtic and Rational Allocation, berarti ketika expense-expense tertentu dibebankan dengan cara sistematis dan rasional, karena untuk menghubungkan mereka dengan revenue tertentu sangat sulit. Meski demikian hal ini tetap dibutuhkan untuk menghasilkan revenue. Seperti contohnya beban depresiasi.
• Immediate Recognition, berarti jika expense terjadi untuk memperoleh barang dan jasa yang secara tidak langsung membantu dalam menghasilkan revenue. Misalnya office salaries, utilities.

2. Perubahan Estimasi , hal ini direfleksikan pada periode berjalan, yang dimana terjadi perubahan estimasi serta pada periode yang akan datang manakala hal ini ada pengaruhnya, dalam kasus ini tidak ada retroactive adjustment yang dibuat.

3. Akibat Perubahan Harga Dalam banyak kasus perubahan harga diakui hanya ketika terdapat indikasi adanya loss in value.

Perbedaan Pendapatan (Revenue) dan Penghasilan (Income)

Pada umumnya dalam ilmu ekonomi, terkadang income diartikan juga penghasilan. Namun dalam ilmu akuntansi pengertian income berbeda hal  dengan revenue. Pada dasarnya income dapat diperoleh dari kelebihan pengasilan atas biaya-biaya yang tidak dapat digunakan lagi untuk mendatangkan keuntungan pendapatan di masa mendatang (expired cost). Dengan demikian, penghasilan (income) dapat diartikan sebagai pendapatan bersih atau laba bersih dari hasil usaha setelah dikurangi beban biaya, sedangkan pendapatan (revenue) dapat diartikan pendapatan kotor atau laba kotor dari usaha yang belum dikurangi beban biaya. Pendapatan (revenue) sering disebut dengan omzet penjualan. Misal kita menjual barang maka total harga penjualan barang tersebut akan menjadi pendapatan kita. 

Baca juga: Pengertian Sistem Akuntansi: Unsur, Perbedaan, Komponen, Rancangan

Dalam kasus lain menerima sebuah bunga dari pinjaman yangdiberikan , dapat dicatat sebagai sebuah pendapatan karena sebelumnya sudah mengeluarkan kas untuk memberikan pinjaman tesrebut. Sedangkan untuk Laba berasal dari kata income atau yang berarti pemasukkan atau penghasilan . Laba merupakan keseluruhan pendapatan dikurangi biaya-biaya operasional lainnya

Nah itulah artikel ... Apabila kamu ingin bertanya mengenai ..., silakan ketik komentar dibawah ya.

Baca juga: Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli Beserta Contoh Distribusinya