Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Cara Jepang Ajari Indonesia Atasi Kemacetan, Terbukti Ampuh..!


jepang-atasi-macet
Ilustrasi

faktasantuy.com - Jepang ajari Indonesia kemacetan indonesiaKemacetan merupakan salah satu masalah memuakkan yang sulit dipecahkan oleh Indonesia hingga saat ini, kemacetanpun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya angka penjualan kendaaran bermotor, melihat kondisi yang memprihatikan ini, Jepang membantu Indonesia dengan member solusi kemacetan. Nah apa sajakah solusi jepang ajari indonesia kemacetan jakarta?

Baca: Dampak keterbatasan energi


Penyebab munculnya kemacetan lalu lintas diawali oleh penduduk yang semakin lama bertambah dan dibarengi dengan naiknya jumlah kendaraan yang mereka beli. Makanya tidak heran kalau Indonesia jalan raya selalu macet. Nah untuk itu Indonesia diajari Jepang cara mengatasi kemacetan, apa sajakah cara untuk mengendalikan jumlah volume kendaraan yang semakin meningkat? Nah apa saja 5 cara jepang ajari indonesia kemacetan indonesia?


Naikkan pendapatan dari sektor parkir

Jepang ajari indonesia kemacetan indonesia dengan pengaturan biaya parkir. Biaya parkir perbulan di apartemen Jepang sekitar 20.000-25.000 Yen atau setara dengan 2,5-3 juta rupiah. Sedangkan parkir ditempat-tempat umum menggunakan sistem koin per jam, yaitu sekitar 200 yen per jam yaitu setara dengan 25.000 rupiah per jam. Inilah salah satu cara Jepang ajari Indonesia atasi kemacetan.


Biaya tol mahal

Jepang ajari Indonesia kemacetan tol dengan meningkatkan biaya masuk jalan tol. Biaya untuk melewati sebuah jalan tol di Jepang, yaitu sekitar 900-1000 yen atau sekitar 100 ribu rupiah. Jika bepergian yang jauh bisa melewati 3 tol atau lebih, nah cara ini bisa juga menaikkan pendapatan Negara sambil mengurangi kemacetan.


Pembatasan tingkat emisi setiap kendaraan

Setiap kendaraan di Jepang ditempeli sticker sertifikasi uji emisi, sticker ini dilengkapi dengan masa berlakunya. Jika mobil ini melewati batas waktu yang telah ditentukan maka polisi akan langsung menilangnya. Setiap mobil yang baru dibeli di Jepang terlebih dahulu harus dilakukan uji emisi dan biasanya batas waktu uji emisi pertama ini adalah 3 tahun kemudian setiap 2 tahun setelahnya.

Hasil uji emisi ini berupa data emisi yang telah dikeluarkan kendaraan dan juga suku cadang yang harus diganti untuk meningkatkan performa kendaraan. Pada proses ini sangat membutuhkan biaya yang mahal bahkan melebihi harga untuk mobil baru, sehingga banyak orang Jepang yang lebih memilih untuk membuang mobil tua mereka dan menggantinya dengan mobil yang baru. Jadi volume mobil yang ada di jalanan tetap konstan tidak mengalami peningkatan tajam. Inilah cara Jepang mengatasi kemacetan lalu lintas.


Pengaturan pajak

Di Jepang pengaturan pajak kendaraan cukup unik karena semakin tua kendaraan maka pajaknya akan semakin tinggi karena kendaraan tua dapat mengeluarkan emisi lebih banyak dan dapat mencemari lingkungan lebih besar. Dengan adanya pengaturan pajak seperti itu maka orang Jepang lebih memilih membeli mobil baru dari pada harus membayar pajak lebih besar. Kendaraan-kendaraan yang telah tua itu dihancurkan dan didaur ulang kembali, namun sang pemilik mobil juga harus mengeluarkan uang untuk menghancurkan mobilnya sehingga orang Jepang semakin malas untuk memiliki mobil pribadi.


Sarana transportasi umum yang sangat baik

Jepang ajari Indonesia kemacetan jalan dengan memperbaiki sarana tranportasi umum Jepang tergolong menarik, seperti jalur kereta api yang selalu aktif, bus-bus mini besar, dan bus khusus sekolah juga ada. Nah dengan sarana transportasi umum ini Jepang bisa mengurangi angka kemacetan.

Itulah informasi tentang jepang ajari indonesia kemacetan tol. Kemacetan bukanlah sesuatu yang tidak wajar, jadi untuk itu kita perlu menerima masukan dari Negara lain unruk atasi kemacetan. Baca: listrik naik 97% ini alasannya

Terima kasih telah membaca jepang ajari indonesia kemacetan jalan, semoga menambah wawasan kamu di bidang penataan kota.

    Posting Komentar untuk "5 Cara Jepang Ajari Indonesia Atasi Kemacetan, Terbukti Ampuh..!"