Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

19 Contoh Adat di Indonesia: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua

adat-istiadat-yang-ada-di-indonesia

faktasantuy.com - Adat Istiadat Indonesia
– Indonesia ialah negara budaya. Dgn keanekaragaman budaya dari setiap daerah, tidak heran apabila negara ini juga memiliki beragam budaya istiadat yg tetap dilestarikan sampai saat ini. Budaya istiadat diperbuat sesuai dgn kebiasaan masyarakat, & dari sinilah kekayaan budaya Indonesia terus terasa.

Baca: 12+ Unsur-Unsur Kebudayaan Universal

Setiap suku memiliki budaya & tradisi yg tidak sama. Sebagai contoh, tradisi masyarakat Jawa tidak sama dgn tradisi masyarakat Bali, bahkan Papua. Ada bagusnya Kamu mengenal beberapa tradisi & budaya yg dimiliki oleh beberapa suku di Indonesia supaya tradisi tersebut tidak mudah diklaim sebagai budaya negara lain.


Pengertian Adat Istiadat

Secara umum, budaya istiadat adalah sikap serta kelakuan seseorang yg sudah diikuti oleh orang lain dlm sebuah jangka waktu yg lumayan lama. Budaya istiadat idealnya sanggup mencerminkan jiwa & kepribadian sebuah masyarakat. Artinya ini tetap sangat luas jadi tetap haruslah didefinisikan dengan cara lebih spesifik.

Selain arti tersebut, ada pula beberapa arti budaya istiadat menurut para ahli. Berikut ini ialah pendapat beberapa pakar mengenai arti budaya istiadat.

JALALUDI TUNSAM

Jalaludi Tunsam, dlm tulisannya menyebutkan bahwa budaya berasal dari bahasa Arab “adah” yg berarti kebiasaan ataupun cara. Sedangkat budaya istiadat bermakna sebuah gagasan yg mengandung kualitas kebudayaan, kebiasaan, norma, serta hukum yg lazim diperbuat oleh masyarakat sebuah daerah. Apabila budaya tidak dipatuhi, ada sanksi tertulis maupun tidak tertulis.

KOEN CAKRANINGRAT

Menurut Koen, budaya merupakan sebuah bentuk perwujudan kebudayaan yg digambarkan sebagai tata kelakuan. Budaya juga merupakan norma ataupun aturan tidak tertulis tetapi keberadaannya sangat kuat & mengikat. Siapapun yg melanggarnya bakal dikenai sanksi yg lumayan berat.

HARJITO NOTOPURA

Harjito memberi tau bahwa hukum budaya merupakan hukum yg tidak tertulis, dgn ciri khas yg menjadi pedoman kehidupan masyarakat dlm menyelenggarakan keadilan serta kesejahteraan masyarakat.

RADEN SOEPOMO

Hampir sama dgn pendapat Harjito Notopura, Raden Soepomo menganggap bahwa hukum budaya merupakan sinonim dari hukum tidak tertulis yg terdapat dlm peraturan legislative. Hukum hidup sebagai konvensi di tubuh hukum negara, & hidup sebagai peraturan kebiasaan pada kehidupan di kota maupun desa.

SOEKANTO

Soekanto menganggap bahwa budaya istiadat memiliki pengaruh & ikatan yg kuat dlm masyarakat. Kekuatan mengikat tergantung pada masyarakat yg mendukung budaya istiadat tersebut.

Baca selanjutnya: 6 Objek Wisata Minang Sumbar yang Membuatku Takjub

Contoh Adat Istiadat Kalimantan

Selain pulau Jawa & Sumatera, pulau Kalimantan juga menyimpan kekayaan budaya yg terus dilestarikan oleh warga masyarakat. Pulau ini juga terdiri dari beberapa provinsi jadi budaya istiadat & tradisi yg dimiliki juga banyak. Tidak hanya upacara adat, kekayaan budaya Kalimantan juga terdiri dari pakaian adat, Bahasa, makanan khas, musik, tarian, & lain sebagainya.

Kenali lebih dekat budaya istiadat yg dimiliki oleh masyarakat Kalimantan. Berikut ini ialah tiga contoh budaya & tradisi yg dijaga oleh penduduk Kalimantan.

ARUH BAHARIN

Dlm tradisi ini, lima balian (sebutan utk tokoh adat) berlari-lari kecil sambil membunyikan gelang yg terbuat dari kuningan. Mereka berlari sambi mengelilingi tempat pemujaan & membaca mantera. Upacara ini dihadiri oleh warga Dayak & diselenggarakan sebagai bentuk syukur atas panen padi yg melimpah. Upacara ini biasanya dilaksanakan selama 7 hari.

Yg hebat dari Aruh Baharin ialah upacara ini melibatkan roh leluhur. Para tokoh budaya melakukan ritual khusus utk roh leluhur supaya turut hadir & memeriahkan agenda Aruh Baharin. Disediakan pula berbagai macam sesaji supaya bisa dinikmati oleh para leluhur.

MACCERA TASI

Tradisi Maccera Tasi juga tetap dipertahankan oleh masyarakat Kalimantan sampai saat ini. Upacara ini melibatkan prosesi penyembelihan kurban seperti kambing, kerbau, ataupun ayam. Proses penyembelihan ada di laut & darahnya dibuang ke laut sebagai simbol pemberian darah utk kehidupan laut. Tujuan diselenggarakannya tradisi ini ialah supaya memperoleh hasil laut yg melimpah.

MANDI TIAN MANDARING

Upacara ini sering dirayakan 7 bulan kehamilan. Tradisi ini menyerupai Mitoni bagi masyarakat Jawa. Dlm tradisi ini, dibangun psupaya mayg. Psupaya tersebut dibangun dari batang tebu yg diikat. Di dlm psupaya lalu bakal ditempatkan air mayg, air bunga, keramas asam kamal, & lain sebagainya.

Contoh Adat Istiadat Sulawesi

Sulawesi merupakan salah satu daerah di Indonesia yg terdiri dari beberapa macam suku. Terdapat berbagai macam kebudayaan, adat, & tradisi yg dimiliki oleh masyarakat Sulawesi. Beberapa tradisi dipengaruhi oleh agama Islam jadi meningkatkan kekayaan budaya di pulau Sulawesi. Berikut ini beberapa budaya istiadat yg dilestarikan oleh masyarakatnya.

MAPPALILI

Mappalili merupakan upacara budaya yg biasa diselenggarakan utk mengawali musim tanam padi. Ritual ini dipimpin oleh pendeta Bugis kuno yg disebut sebagai bissu. Bissu Puang Matoa bakal berkumpul di rumah arajang, yg merupakan tempat penyimpanan bajak sawah pusaka. Dgn mengenakan kemeja bergaris yg dipadukan dgn sarung berwarna putih polos, Bissu Puang Matoa memimpin acara.

ADAT KEHAMILAN

Masa kehamilan merupakan masa yg memperoleh perhatian khusus dari masyarakat Bugis. Pada awal-awal kehamilan sampai memasuki bulan keempat, masyarakat biasanya menyebutnya sebagai angngirang. Pada masa ini, keluarga dari kedua belah pihak haruslah memenuhi keinginan calon ibu khususnya yg berupa makanan.

Sesudah kehamilan memasuki usia 7 bulan, dilaksanakan upacara anynyapu battang. Pada tradisi anynyapu battang, kedua keluarga menyiapkan beberapa macam makanan yg memiliki simbol-simbol tertentu. Dlm upacara ini, calon bunda & calon ayah bakal dimandikan lalu menggunakan pakaian budaya & bersanding. Lalu mereka bakal dikerumuni oleh keluarga & mereka memilih makanan tertentu.

AMMATEANG

Ammateang merupakan upacara budaya kematian bagi masyarkat Bugis. Pada dasarnya tidak ada yg tidak sama dgn ritual kematian yg dimiliki oleh masyarakat Jawa. Saat seseorang meninggal, jenazahnya bakal dimandikan, dikafani, & dikebumikan dgn layak. Sesudah itu, rumah duka bakal mengadakan tahlilan & khataman Al-Qur’an.

Contoh Adat Istiadat Bali

Siapa tak kenal Bali? Pulau yg dijuluki sebagai Pulau Dewata ini tetap kental dgn budaya & tradisi yg tetap dilestarikan oleh masyarakat secara turun-temurun. Bahkan, kekayaan budaya & budaya istiadat Bali juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan utk menyaksikannya dengan cara langsung.

Walaupun Pulau Bali memiliki wilayah geografis yg relatif kecil, tetapi kekayaan budaya yg dimiliki tidak kalah dgn daerah lain di Indonesia. Bahkan ada beberapa tradisi yg sangat populer sampai ke beberapa penjuru dunia seperti tradisi bakar mayat ataupun ngaben yg rutin ramai oleh pengunjung. Berikut ini beberapa contoh budaya istiadat dari Provinsi Bali.

UPACARA NGABEN

Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah yg merupakan warisan leluhur & sudah diperbuat sejak ratusan tahun silam di Bali. Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa dgn membakar jenazah, roh leluhur menjadi suci & mereka bisa beristirahat dgn tenang. Upacara ngaben membutuhkan anggaran yg tidak sedikit. Hal ini sebab ngaben melibatkan orang dlm jumlah besar & panggung pembakaran.

Oleh sebab itu, masyarakat Bali yg kekurangan sanggup bisa dengan cara bersama-sama membakar mayat. Dgn demikian, anggaran upacara terasa lebih ringan sebab ditanggung oleh beberapa keluarga.

MELASTI

Upacara Melasti merupakan agenda yg rutin diselenggarakan setiap tahun. Biasanya upacara ini diadakan menjelang Nyepi, yakni tiga hari sebelumnya. Saat Melasti dilaksanakan, masyarakat Bali bakal menyucikan diri mereka dgn mendatangi sumber-sumber air seperti danau, laut, ataupun mata air yg disakralkan.

Dlm budaya ini, tokoh budaya bakal memercikkan air ke kepala warga masyarakat supaya kotoran & kekurang baikan yg ada dlm diri mereka hilang jadi mereka kembali suci. Upacara Melasti juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

OMED-OMEDAN

Tradisi yg satu ini lumayan unik. Sesudah merayakan Nyepi, warga Bali bakal mengadakan upacara Omed-omedan yakni kelompok pemuda & pemudi berumur 18 sampai 30 tahun yg belum menikah bakal berhadapan. Mereka bakal diguyur air lalu bertarung & diakhiri dgn saling berciuman. Tradisi ini sudah ada sejak puluhan tahun silam & tetap dilestarikan sampai sekarang.

Contoh Adat Istiadat Papua

Pulau yg terletak di bagian timur Indonesia ini nyatanya menyimpan ragam budaya yg juga akung utk dilewatkan. Papua yg populer dgn suku Dani memiliki budaya istiadat yg lumayan unik & tidak sama. Tetapi hal ini justru meningkatkan khasanah kebudayaan di Indonesia. Berikut ini beberapa budaya istiadat yg tetap dilestarikan oleh masyarakat Papua.

TRADISI POTONG JARI

Tradisi yg terdengar menyeramkan ini nyatanya tetap diperbuat oleh suku Dani sampai saat ini. Pemotongan jari merupakan simbol rasa duka & kekecewaan apabila ada anak buah keluarga ataupun sanak saudara yg meninggal. Tidak hanya sebagai simbol rasa duka, tradisi potong jari juga dipercaya bisa mencegah terulangnya kemalangan yg menimpa keluarga tersebut.

PESTA BATU BAKAR

Pesta batu bakar merupakan salah satu perayaan yg diperbuat oleh suku Dani. Pesta ini biasa diselenggarakan utk merayakan pernikahan, kelahiran, maupun merayakan kemenangan dari perang. Dlm pesta ini mereka bakal memasak beberapa tipe makanan mulai dari umbi-umbian sampai babi utk dikonsumsi dengan cara bersama-sama.

Bahan-bahan makanan tersebut bakal dimasukkan ke dlm celah yg berisi batu & dedaunan. Nantinya makanan tersebut bakal dibagikan ke semua penduduk desa. Dlm mengawali proses pembakaran, suku Dani menyalakan api dengan cara tradisional yakni dgn menggosok batu sampai muncul percikan api.

TRADISI MUMI

Suku Dani nyatanya juga memiliki kebiasaan mengawetkan mayat. Bedanya, mereka tidak membalut mayat melainkan menjemur lalu menyimpan di dlm gua. Salah satu mumi yg paling tua diketahui sudah berumur 300 tahun. Mumi ini diletakkan di rumah & terkadang dikeluarkan apabila ada wisatawan yg ingin utk melihatnya.

Baca selanjutnya: Pengertian Struktur Sosial: Ciri, Contoh, Bentuk

Contoh Adat Istiadat Jawa

Masyarakat Jawa identik dgn masyarakat yg tetap memegang teguh budaya istiadat warisan nenek moyangg. Penduduk Jawa memiliki beragam budaya & tradisi yg sangat hebat utk diulas. Mulai dari agenda pernikahan, kehamilan, sampai kematian, masyarakat tetap melestarikan budaya dlm kehidupan sehari-hari.

Mayoritas budaya masyarakat Jawa berasal dari warisan nenek moyang. Tetapi seiring masuknya agama Islam ke Pulau Jawa, beberapa budaya & tradisi mengalami asimilasi & mulai berubah sesuai dgn aliran agama Islam. Berikut ini beberapa contoh budaya istiadat Jawa yg wajib Kamu ketahui:

SEKATEN

Upacara ini biasa diselenggarakan utk merayakan Maulid Nabi Muhammad. Setiap tahunnya, Sekaten diselenggarakan di Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta & dihadiri oleh ribuan warga Yogyakarta maupun wisatawan. Tidak heran, tradisi yg satu ini juga menjadi daya tarik tersendiri jadi mengajak banyak wisatawan utk menyaksikan dengan cara langsung.

Pada peristiwa ini, Keraton bakal mengadakan pawai ataupun iring-iringan gunungan hasil bumi masyarakat yg diarak oleh abdi dalem serta prajurit Kraton. Budaya ini tetap dilestarikan sampai sekarang sebab merupakan bagian dari kearifan lokal.

PERNIKAHAN

Pernikahan merupakan peristiwa sakral dgn budaya yg kompleks bagi masyarakat Jawa. Walaupun kebanyakan masyarakat sudah meninggalkan beberapa tradisi sebab beberapa alasan, Kamu harus mengenal beberapa budaya istiadat dlm upacara pernikahan Jawa.

Malam sebelum akad, pengantin haruslah siraman & midodareni. Tidak hanya itu, ada pula budaya serah-serahan di mana calon pengantin pria memberikan barang-barang terhadap pengantin wanita. Sesudah prosesi akad, terdapat tradisi balangan suruh (lempar daun sirih), panggih (pertemuan kedua mempelai), dhahar klimah (saling menyuap), & sungkeman.

TEDAK SITEN

Tedak siten dlm bahasa Indonesia berarti turun ke tanah. Upacara ini diperbuat sebagai selamatan saat seorang bayi sudah lahir. Tujuan diadakannya siten ialah sebagai bentuk rasa syukur sebab sang bayi diberikan kesehatan. Dlm upacara ini, terdapat ritual bayi dimasukkan ke dlm kurungan ayam & diberi beberapa barang seperti alat tulis, uang, & lain sebagainya.

Baca selanjutnya: Pengertian Kritik Seni, Jenis, Bentuk, Landasan

Contoh Adat Istiadat Sumatera

Salah satu pulau besar di Indonesia ini juga menyimpan beragam budaya istiadat yg tetap dijunjung tinggi oleh masyarakat. Sumatera terdiri dari beberapa provinsi yg memiliki tradisi beragam, tergantung dari wilayah geografisnya. Sebagai contoh, provinsi Sumatera Utara memiliki budaya istiadat yg tidak sama dgn provinsi Aceh ataupun provinsi Sumatera Selatan.

Utk mengenal lebih lanjut mengenai budaya istiadat yg dimiliki oleh masyarakat Sumatera, simak beberapa contoh budaya Sumatera berikut ini.

MANGONGKAL HOLI – SUMATERA UTARA

Hingga saat ini, masyarakat Batak tetap melestarikan budaya Mangongkal Holi. Tradisi ini merupakan sebuah upacara utk menggali kuburan yg sudah lama lalu mengambil tulang belulang mayat & memindahkannya ke kuburan baru.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Batak, orang yg sudah meninggal tetap ada. Mereka menuju ke sebuah proses yg lebih sempurna, yakni alam yg lebih abadi. Para arwah juga bisa dgn berkumpul dgn anak buah keluarga lain yg sudah meninggal. Budaya yg sudah dilaksanakan dengan cara turun temurun ini juga terkadang diikuti dgn pembuatan Tugu Marga.

NGOBENG – SUMATERA SELATAN

Ngobeng ialah tradisi menjamu tamu yg tetap ditamu leh masyarakat Palembang, Sumatera Selatan. Ngobeng merupakan bentuk dari menghargai tamu serta mempererat tali silaturahmi. Tamu yg berkunjung bakal langsung disiapkan hidangan serta air utk mencuci tangannya. Dlm tradisi ini disiapkan beragam menu seperti opor, gulai kambing, acar, tumisan, sambal, & lain sebagainya.

NGANGGUNG – BANGKA BELITUNG

Adat istiadat yg berasal dari provinsi Bangka Belitung ini diselenggarakan utk merayakan hari besar Islam seperti Isra Mi’raj, Maulid Nabi, ataupun menyambut tamu penting. Dlm budaya Nganggung, warga masyarakat haruslah mengangkat dulang yg berisi makanan ke masjid. Sebelum menyantap, isi dulang bakal didoakan terlebih dahulu oleh tokoh agama.

Baca: Pengertian Desain - Jenis, Manfaat, Prinsip, Tujuan

Posting Komentar untuk "19 Contoh Adat di Indonesia: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua"