Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Informasi Lisan: Pengertian, Teknik Membuat, Pola Penyajian & Contoh

Faktasantuy - informasi lisan. Pada hari ini kita akan membahas informasi lisan serta contohnya. Nah bagaimana cara menyampaikan laporan secara lisan? Silakan teman-teman simak materi sumber sumber informasi lisan meliputi kelas 8 berikut ini ya. Baca juga: Kata seru artinya

informasi-lisan

Pengertian Informasi Lisan

Informasi lisan adalah sebagai suatu jenis informasi yang cara penyampaiannya melalui cara langsung lewat ucapan atau oral. Sumber informasi lisan meliputi berbagai media yang melibatkan pendengaran. Adapun pengertian informasi secara harfiah adalah pesan. 

Dapat pula diartikan sebagai uraian yang berisi keterangan mengenai sesuatu baik itu objek, masalah atau persitiwa yang disampaikan pada seseorang pun sekelompok orang dengan tujuan utama agar orang tersebut mengetahui atau memahami apa yang disampaikan. baca juga:  Kata baku dan kata tidak baku

Cara dan Teknik Membuat Simpulan Informasi Lisan

Adapun beberapa cara untuk meyampaikan informasi lisan yang disampaikan oleh narasumber, yaitu sebagai berikut:

1. Mengikuti dengan bersungguh-sungguh, serius, cermat serta memfokuskan diri pada inti atau isi pembicaraan, meskipun uraian lisan tersebut di sampaikan secara panjang lebar. Jika memfokuskan diri pada pembicaraan yang sedang didengarkan sejak awal sampai akhir, maka dapat dipastikan akan memahami isi atau inti dari pembicaraan tersebut dengan tepat.  Harus berkonsentrasi pada saat berkomunikasi untuk dapat menghindarkan dari kesalahpahaman yang tidak dinginkan pada saat berkomunikasi dengan narasumber.

2. Perlu mengetahui teknik penyimpulan pembicaraan agar informasi yang di sampaikan oleh narasumber dapat dipahami dengan sebaik-baiknya.

Menyimpulkan sebuah informasi dengan baik dapat menghindari kesalahan saat menyimpulkan informasi, karena jika salah dalam meyimpulkan sebuah informasi, maka dapat berakibat sangat fatal karena informasi itu akan tidak akurat seperti yang di berikan oleh narasumber. Dengan menyimpulkan informasi, maka dapat dipahami, diserap dan dapat dijelaskan kembali isi pokok dari sebuah informasi lisan tersebut secara sistematis degan bahasa yang dapat atau mudah dimengerti.

Dalam membuat sebuah simpulan, ada dua teknik yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut:

1. Simpulan Induktif

Dengan menggunakan sebuah metode penyusunan kesimpulan dengan pemikiran yang bertolak dari kaidah (peristiwa) khusus untuk dapat menentukan kaidah umum.

Contoh: “pada saat bangsa ini sedang mengalami sebuah persoalan ekonomi seperti ini, akibatnya banyak orang tua yang memutuskan menurunkan anaknya ke jalan untuk mengemis. Bahkan, sangat banyak anak jalanan yang memutuskan turun kejalanan atas keinginannya sendiri. Mereka lebih suka kejalanan dibandingkan pergi sekolah sebab jalanan memberi mereka uang untuk bertahan hidup. Hal ini yang menjadi faktor semakin meningkatnya jumlah anak jalanan.

2. Simpulan Dedektif

Dengan menggunakan metode peyusunan atau penarikan sebuah kesimpulan dengan pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hl atau peristiwa) umum ke yang khusus.

Contoh: “Kondisi ini merupakan sebuah tanda bahwa gejolak ekonomi di negeri Indonesia tidak stabil dan sepertinya akan masuk krisis lagi. Angka kemiskinan di negara ini, sekarang mulai naik. Masyarakat sulit mendapatkan minyak tanah, harga minyak goreng naik samapi dengan 70 persen, dan banyak anak putus sekolah. Ditambah lagi dengan berbagai kejadian bencana alam dan konflik di beberapa daerah di negri kita tercinta ini.”

Pola Penyajian Informasi Lisan dan Contoh Informasi Lisan

Adapun beberapa langkah langkah menyajikan informasi secara lisan, serta contoh informasi lisan yaitu sebagai berikut:

1. Pola Contoh, Dikembangkan memerinci atau memberikan ilustrasi untuk menjelaskan ide pokoknya.

Contoh: Pohon pisang adalah sebuah pohon yang memiliki banyak fungsi. Selain buahnya, daun serta batang dapat dimanfaatkan. Daun pisang bermanfat untuk membungkus, sedangkan batang berguna untuk membuat perhiasan dalam pernikahan.

2. Pola Proses, dengan memerinci cara kerja, langkah-langkah atau tahapan pelaksanaan. Parafrasa dengan pola ini berbentuk uraian ekspositoris. Uraian parafrasa naskah drama dapat berbentuk tidak langsung, yaitu dengan mengubah dialog atau percakapan para tokoh menjadi kalimat tidak langsung. Ungkapkan kembali cerita drama dengan bahasa sendiri. Contoh: Berikut adalah proses pembuatan lumpia. Pertama, tumis bawang bombai dan bawang putih sampai wangi. Kedua, masukkan daun bawang serta ayam yang sudah dicincang, masak selama kurang lebih empat menit. Ketiga, masukkan irisan wortel, jamur kancing, bayam, lada, gula pasir, dan bumbu penyedap secukupnya. Keempat, aduk sampai rata wortel dan bumbu-bumbu tersebut sampai layu. Terakhir, masukkan larutan tepung maizena sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk kurang lebih lima menit dan sisihkan.

3. Pola Sebab Akibat, diawali dengan mengemukakan atau menggambarkan hal-hal yang menunjukkan sebab dan akhiri dengan suatu akibat.

Contoh: Mencuci dengan menggunakan sabun deterjen dapat memudarkan warna tekstil atau bahan pakaian. Memudarnya warna pakaian yang terlihat seperti lusuh dan usang. Pakaian lusuh tidak layak untuk digunakan. Akibatnya, banyak orang yang tidak menggunakan lagi sabun deterjen untuk mencuci.

Nah itulah artikel sumber informasi lisan meliputi media mulut ke mulut. Semoga informasi lisan ini dapat menyelesaikan tugas sekolah kamu ya. Apabila kamu ingin bertanya mengenai sumber2 informasi lisan meliputi berbagai media silakan ketik di kolom komentar dibawah. Baca juga: kata sapaan

Lain kali admin akan membuat contoh informasi lisan dan penjelasannya, ditunggu saja ya.

Posting Komentar untuk "Informasi Lisan: Pengertian, Teknik Membuat, Pola Penyajian & Contoh"