Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenapa idul Fitri Jatuh Pada Tanggal 1 Syawal? Ini Sejarah Tragisnya

Faktasantuy.com - Sejarah Idul Fitri dan Tanggal Idul Fitri. Pasti kamu akan bertanya-tanya, kita ikut kebiasaan idul fitri tapi tidak tahu sejarah kenapa idul fitri selalu diadakan setiap tahun? Berikut tujuan perayaan idul fitri berdasarkan sejarah tragisnya.


Sejarah Hari Raya

Sebelum ajaran Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Mekahh, masyarakat Jahiliyah Arab sudah memiliki dua hari raya, yakni Nairuz dan Mahrajan. Kemudian Kaum Arab Jahiliyah menggelar kedua hari raya itu dengan menggelar pesta-pora. Selain menari-nari, baik tarian perang maupun ketangkasan, mereka pun juga merayakan hari raya dengan bernyanyi dan menyantap hidangan lezat serta meminum minuman yang memabukkan. ‘’Nairuz dan Mahrajan ini merupakan tradisi hari raya yang berasal dari zaman Persia Kuno,’’  kemudian Setelah turunnya kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramadhan pada tanggal  2 Hijriyah, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dan An-Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda:   “Sesungguhnya Allah SWT mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR Daud dan Nasai). Setiap kaum memang memiliki hari raya masing-masing. Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi dan Rasul mengutip sebuah hadits dari Abdullah bin Amar: “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Puasanya Nuh merupakan satu tahun penuh, kecuali hari Idul Fitri dan Idul Adha. (HR Ibnu Majah).

Baca juga: Sejarah 9 Wali Songo Lengkap dan Peranannya Menyebarkan Islam di Indonesia

Apabila dikaji dari hadis di atas, maka umat Nabi Nuh A.S pun memiliki hari raya. Namun kata Ibnu Katsir, hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah itu sanadnya dhaif (lemah).  Rasulullah SAW pun membenarkan bahwa setiap kaum memiliki hari raya. diDalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Abu Bakar pernah memarahi dua wanita Anshar memukul rebana sambil bernyanyi-nyanyi. “’Pantaskah ada seruling setan di rumah, wahai Rasulullah SAW?’’ tanya Abu Bakar. “Biarkanlah mereka wahai Abu Bakar. Karena tiap-tiap kaum mempunyai hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita,’’ sabda Rasulullah SAW.

baca juga: faktor islam mudah diterima di indonesia


Sejarah Idul Fitri

Sesuai dengan Ensiklopedia Islam, Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran atau idul fitri adalah pertama kalinya dirayakan umat Islam selepas Perang Badar pada 17 Ramadhan Tahun ke-2 Hijiriyah. Dalam pertempuran ini, umat Islam meraih kemenangan. Sebanyak 319 kaum Muslimin harus berhadapan dengan 1.000 tentara dari kaum kafir Quraisyn. Pada saat itu, Rasulullah SAW dan para sahabat merayakan dua kemenangan, yakni keberhasilan mengalahkan pasukan kaum kafir Quraisy dalam Perang Badar dan menaklukkan hawa nafsu dengan setelah sebulan berpuasa.

Dari sinilah kemdian lahirnya ungkapan “Minal ‘Aidin wal Faizin” yang lengkapnya ungkapan doa dari kaum Muslim saat itu: Allahummaj ‘alna minal ‘aidin walfaizin yang berarti Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan mendapatkan kemenangan.


Ibadah dan Tradisi Pada Idul Fitri

Pada tanggal 1 Syawal mulai akhir bulan puasa Ramadan, serta Idul Fitri. Pagi-pagi selalu dilakukan Shalat Idul fitri. doa Idul Fitri disunnahkan di lapangan atau bahkan jalan raya (terutama di kota-kota besar) ketika daerah ibadah tidak cukup untuk menampung jamaah. Idul Fitri dilakukan sebelum berdoa imam mengingatkan siapa saja yang belum membayar zakat, karena jika idul fitri doa saja selesai membayar zakat zakat ada hukum amal. Hukum Idul Fitri Salat adalah sunnah mu’akkad. Pada malam sebelum dan setelah pesta, Muslim disunnahkan takbir gemuruh. Takbir ini mulai bergema setelah Syawal dimulai. Selain dari doa sunnah Idul Fitri, umat Islam juga harus membayar zakat sebanyak 2,5 kilogram makanan pokok. Tujuan dari zakat itu sendiri adalah untuk memberikan kebahagiaan kepada yang membutuhkan.

Kemudian, khotbah diberikan setelah shalat Idul Fitri berlangsung, serta dilanjutkan dengan doa. Setelah itu, umat Islam di Indonesia memiliki tradisi saling menyapa, kadang-kadang beberapa orang akan berziarah mengunjungi pemakaman.


Do’a atau Ucapan Pada Idul Fitri

Di Indonesia sering mengucapkan Minal ‘Aidin wal Faizin-,yang  sebenarnya merupakan tradisi Asia Tenggara. Menurut sebagian ulama adalah tidaklah ucapan tidak berdasar dari kata-kata Nabi Muhammad SAW. Kata-kata ini awalnya berasal dari seorang penyair di Al-Andalus, bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika ia membawa sebuah puisi yang bercerita tentang seorang wanita bernyanyi dalam konteks partai.

Pidato disunnahkan baginya adalah Taqabbalallahu minna wa minkum (“Semoga Allah SWT menerima amal kita”) atau Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik (“Semoga Allah menerima (amal) dari kami dan dari kalian semua, dan semoga Tuhan disempurnakan pada Anda” dan semisalnya. “).


Idul Fitri Dalam kalender Masehi

Pada kalender Islam, penetapan hari Idul Fitri selalu sama setiap tahunnya, hal ini berbeda dalam kalender Masehi yang selalu berubah dari tahun ke tahun. Dalam kalender Islam penetapan hari ialah berdasarkan fase bulan, sedangkan dalam kalender Masehi berdasar fase bumi mengelilingi matahari. Perbedaan inilah yang menyebabkan penetapan Idul Fitri selalu berubah di dalam kalender Masehi, yakni terjadi perubahan 11 hari lebih awal  dari setiap tahunnya.


Idul Fitri di Indonesia

Muslim di Indonesia untuk membuat Idul Fitri menjadi momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, terutama keluarga karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus dipisahkan. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia yang sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, dan paling utama adalah Mudik sehingga pemerintah juga memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan bisa dilewati. Idul Fitri di Indonesia diperingati sebagai hari libur nasional, yang dirayakan oleh mayoritas umat Islam diseluruh Indonesia.

Biasanya, penentuan Idul Fitri ditentukan oleh pemerintah, namun beberapa organisasi Islam menetapkan berbeda. Idul Fitri di Indonesia disebut Lebaran, di mana kebanyakan orang pulang (bolak-balik) untuk merayakan dengan keluarga. Selama  dalam perayaan, berbagai hidangan disajikan. Untuk anak-anak, biasanya orang tua memberikan uang mereka. Selama perayaan, orang biasanya membayar kunjungan ke rumah-rumah tetangga atau kerabat untuk tetap berhubungan, yang dikenal sebagai “halal bi halal”, memohon maaf dan pengampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan reuni untuk orang-orang yang ingin tetap berhubungan.

Nah itulah artikel arti kata idul fitri dan sejarahnya Apabila kamu ingin bertanya mengenai ucapan idul fitri silakan ketik di kolom komentar dibawah. Baca juga: jika islam agama damai mengapa ada peperangan?

Lain kali admin akan membuat artikel arti lebaran idul fitri, ditunggu saja ya. Jika Pertanyaan tentang ucapan selamat hari raya idul fitri 2022 atau ucapan hari raya idul fitri 2022 maupun twibbon idul fitri 2022. Baca juga: 10 Hak dan Kedudukan Wanita Dalam Islam

Posting Komentar untuk "Kenapa idul Fitri Jatuh Pada Tanggal 1 Syawal? Ini Sejarah Tragisnya"