Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konspirasi Munir: Siapa Munir, Detik Kematian, Tersangka, Teori Konspirasi

konspirasi-munir
Foto kematian munir

faktasantuy.com - [Lengkap] Teori Konspirasi Dibalik kematian Munir. Hingga sekarang siapa yang tidak kenal dengan sosok Munir, bahkan hingga akhir hanyatnya pun orang-orang mulai berspekulasi mengenai teori konspirasi dibalik kematian Munir 2004 silam. Pasti saja kematian Munir ini sangat tidak disangka-sangka serta tentunya ada maksud tertentu.

Wajib baca: Sejarah Lengkap Bandung Lautan Api (Maret 1946)

Tidak mungkin seseorang dibunuh tanpa alasan yang jelas. Alasan ini yang tidak diketahui oleh banyak orang, serta siapa yang mendalangi pembunuhan ini!

Ada banyak teori bermunculan, tetapi hingga sekarang kabar serta permasalahan mengenai aktifis HAM ini tidak ditangani dengan baik! Bagaimanakah misteri kematian munir yang sebenarnya ? Bagaimanakah pembunuhan munir terungkap ?

Siapa Itu Munir ?

Sejarah kematian bapak Munir alias yang bernama Munir Said Thalib ini lahir di kota Malang 8 Desember 1965, yang lalu meninggal dalam perjalanan dari Jakarta menuju Amsterdam pada 7 September 2004. Lelaki ini meninggal pada usia 38 tahun.

Munir sepanjang usianya bergerak di bidang Hak Azazi Manusia, bahkan pada akhir usianya Almarhum menjabat sebagai Direktur Eksekutif lembaga Pemantau Hak Azazi Manusia Indonesia Imparsial.

Selama hidupnya alias cocoknya ketika berada di dewan Kontras, Almarhum Munir berjuang mempertanyakan kehadiran para aktifis yang menghilang, sebab menjadi korban penculikan beberapa oknum tertentu dengan motif tertentu pula.

Proses Kematian Munir Saat Kejadian

Pada saat kejadian Munir tengah melanjutkan studi mengenai hukum humaniter di Universitas Utrecht, Belanda. Saat itu pukul 21.30 WIB, seluruh penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 974 tujuan Amsterdam, bergegas memasuki pesawat. Munir yang saat itu ialah penumpang kelas ekonomi hendak memasuki pintu masuk pesawat sebelum akhirnya berjumpa dengan Pollycarpus Mudihari Priyanto, seorang pilot Garuda yang biasa disapa dengan Polly. Pada saat itu Pollycarpus menjadi extra crew serta leluasa berada dalam pesawat.

Pollycarpus mengundang Munir untuk mengobrol dikelas bisnis, hingga akhirnya Munir pun pindah dari kelas ekonomi menjadi kelas bisnis, hingga pesawat mendarat kembali di Bandara Changi Singapura. Seusai minum kopi di pesawat tersebut, Almarhum Munir lalu kembali ke tampat duduknya semula yang berada di kelas ekonomi. Disanalah akhirnya Munir menghembuskan nafasnya yang terbaru kalinya, seusai beberapa kali bolak-balik ke toilet serta sebelum menginjakkan kakinya di Amsterdam.

Pembunuhan Munir Oleh Pollycarpus

Teori konspirasi dibalik kematian Munir lalu bergulir dengan ditemukan senyawa arsenik dalam badan almarhum Munir. Temuan ini dikeluarkan oleh polisi Belanda dari hasil otpilihan, temuan ini juga lalu disampaikan pada polisi Indonesia. Pada saat itu belum diketahui siapa yang meracuni Munir, mesikipun pada saat itu ada banyak sekali pihak yang ingin membinasakan Munir.

Hingga akhirnya pada tahun 2005 cocoknya 20 Desember 2005 Pollycarpus divonis bersalah 14 tahun penjara dengan tuduhan membagikan arsenik dalam minuman Munir.

Selain Pollycarpus ada juga orang yang didakwa sudah meperbuat pembunuhan kepada Munir yaitu Mayjen (purn) Muchdi Pr pada 19 Juni 2008, tetapi pada 31 Desember 2008 Muchdi dibebaskan dengan beberapa alasan.

Wajib baca: Biografi Jendral Abdul Haris Nasution (1918-2000)

Beberapa Teori Konspirasi Munir

Ada beberapa alasan mengapa Munir wajib meregang nyawa pada saat berada di pesawat.

  1. Ada kaitannya dengan kegigihan Munir mengenai kejahatan tim Mawar Kopassus dengan momen penculikan serta juga pembuhuhan para aktivis.
  2. Ada juga yang menduga bahwa BIN terlibat dalam teori konspirasi ini. Sebab ada indikasi bahwa Pollycarpus memperoleh panggilan telfon sesaat sebelum berangkat, tetapi dalam pengadilan, tidak dijelaskan siapa orang yang menelfon Pollycarpus tersebut.
  3. Ada juga beberapa kejadian lain, dimana Munir sangat gigih dengan hak Azazi manusia yang tentunya membuat gerah beberapa pihak.


Keadilan Yang Tidak Tercapai pada Munir

Tetapi apapun itu hingga sekarang Permasalahan Munir ini belum menemukan titik terang. Beberapa pihak sudah mengupayakan untuk mengungkap siapa yang membunuh serta alasan mengapa munir wajib dibunuh, tetapi semuanya berlangsung dengan sia-sia.

  1. Pembunuhan munir pada masa pemerintahan Presiden SBY sempat mengusahakan membentuk suatu tim penyelidik mengenai siapa yang membunuh Munir, tetapi hingga sekarang tidak dibeberkan siapa yang membunuh Munir sesungguhnya.
  2. Anak buah DPR RI juga membentuk tim untuk mengusut mengenai kematian Munir, tetapi hingga sekarang belum ada kejelasan mengenai hal tersebut.
  3. Pihak Polri yang sewajibnya bertanggung jawab kepada permasalahan ini, hingga sekarang tidak membagikan keterangan dengan cara jelas.
  4. Pihak Hak Azazi Manusia yang digawangi oleh istri Munir yang bernama Suciwati, juga hingga sekarang mengalami kebuntuan.


Ada banyak sekali kesimpangsiuran yang kemungkinan disengaja untuk membuat jalan buntu bagi siapapun yang berusaha untuk mengungkap kematian Munir ini. Hal ini terkesan dari sejak awal permasalahan ini bergulir, tidak ada kejelasan mengenai siapa yang pembunuh Munir sebetulnya hingga seseorang dijatuhi hukuman, untuk membungkam publik mengenai permasalahan ini.

Benar atau tidak mereka yang dihukum, siapa yang salah alias tidak bersalah mengenai permasalahan ini hingga sekarang sangat rancu. Tetapi mesikipun begitu teori konspirasi dibalik kematian Munir pada akhirnya bakal ketahuan, cepat atau lambat sesuai dengan istilah, tidak ada gading yang tidak retak!!!

Nah itulah artikel mengenai pembunuhan munir terkuak.Pembunuhan Munir sebagai aktivis HAM pada tanggal 7 September 2004 sudah dinyatakan sebagai pahlawan bangsa indonesia dalam membela keadilan HAM yang sebenarnya.

Wajib baca: Biografi Sutoyo Siswomiharjo (1922-1965) : Pahlawan yang Menolak Rencana PKI

Posting Komentar untuk "Konspirasi Munir: Siapa Munir, Detik Kematian, Tersangka, Teori Konspirasi"