Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

√ Rangkuman Sejarah G30S/PKI + 4 Foto Kejamnya PKI

faktasantuy.com - Sejarah PKI.
Halo sobat, hari ini kami bakal mengulas materi mengenai sejarah G-30-S/PKI yaitu merupakan salah satu pemberontakan terbesar yang terjadi Indonesia. Bukan hanya G-30-S/PKI, namun banyak juga pemberontakan lainnya yang sahabat bisa lihat disini. Oke langsung saja mari kami simak materi sejarah G-30-S/PKI berikut.

Rangkuman-Sejarah-G30S/PKI
Foto G30S/PKI: Tentara Pemberontak (Tani dan Buruh)
Rangkuman Sejarah G30S/PKI Terlengkap + 4 Foto Kejamnya PKI
Foto G30S/PKI: Penggalian Lubang Buaya PKI
Rangkuman Sejarah G30S/PKI Terlengkap + 4 Foto Kejamnya PKI
Foto PKI: Salah satu Jendral Tentara Indonesia yang ditangkap
Rangkuman Sejarah G30S/PKI Terlengkap + 4 Foto Kejamnya PKI
Foto PKI: Pemberontak Yang Kejam Ingin Revolusi
 Nah inilah sejarah PKI yang akan diulas hari ini...

Rangkuman G30S/PKI

PERTENTANGAN ANTARA PKI DAN ANGKATAN DARAT (AD)

Adanya perbedaan ideologi serta kepentingan antara PKI & Angkatan Darat menyebabkan keduanya bersaing satu sama lain. Sesuai dengan ideologi yang dianutnya, PKI berkepentingan merintis berdirinya negara komunis. Adapun Angkatan Darat sebagai kekuatan pertahanan negara berkepentingan mengamankan Pancasila sebagai dasar negara.

Di bulan Januari 1965 PKI mengajukan gagasan pembentukan angkatan kelima. Gagasan tersebut berisi tuntutan supaya kaum buruh & tani dipersenjatai Hal tersebut diperbuat untuk menggalang kekuatan menghadapi neokolonial imperialisme (nekolim) Inggris dalam rangka Dwikora. Di bulan Mei 1965, PKI melempar isu adanya Dewan Jenderal dalam badan Angkatan Darat. Menurut PKI, Dewan Jenderal ditafsirkan sebagai badan yang mempersiapkan perebutan kekuasaan dari Presiden Soekarno.

Angkatan Darat dengan cara tegas menolak gagasan pembentukan angkatan kelima. Menurut Men/Pangad Letnan Jenderal Ahmad Yani, pembentukan angkatan kelima tidak efisien & memenyesalkan revolusi Indonesia. Penolakan pembentukan angkatan kelima dinyatakan pula oleh Laksamana Muda Martadinata atas nama Angkatan Laut. Mereka hanya bisa menerima apabila angkatan kelima berada dalam lingkungan ABRI & ditangan komando perwira yang profesional.

Adapun dalam menanggapi adanya isu Dewan Jenderal, Jendral Angkatan Darat meyakinkan presiden bakal loyalitas mereka terhadap pemerintah. Jendral Angkata Darat menyebutkan bahwa dewan yang ada dalam Angkatan Darat bukan Dewan Jenderal, melainkan Dewan Jabatan & Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) yang bertugas memberikan usul terhadap Men/Pangad mengenai promosi jabatan & pangkat para perwira tinggi.

Di tengah persaingan antara PKI & Angkatan Darat, di bulan Juli 1965 timbul kabar mengenai kurang baiknya kesehatan Presiden Soekarno. Menurut tim dokter yang khusus didatangkan dari RRC, ada kemungkinan presiden bakal lumpuh atau meninggal. Pemimpin PKI yang tau kabar tersebut langsung dari dokter-dokter RRC, merasa harus segera mengambil tindakan.

MULAINYA PEMBERONTAKAN G-30-S/PKI

Letnan Kolonel Untung sebagai pemimpin gerakan memerintahkan terhadap semua anak buah gerakan untuk mulai bergerak pada dini hari 1 Oktober 1965. Pada dini hari itu, mereka melakukan serangkaian penculikan & pembunuhan terhadap enam perwira tinggi & seorang perwira pertama dari Angkatan Darat.

Para perwira Angkatan Daratt tersebut disiksa & dibunuh yang lalu dimasukkan ke dalam satu sumur tua di Celah Buaya yang terletak di sebelah selatan Pangkalan Udara Mutlak Halim Perdana Kusuma. Enam jenderal korban dari TNI Angkatan Darat tersebut ialah sebagai berikut.
  1. Letnan Jenderal Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat atau Men/Pangad).
  2. Mayor Jenderal R. Suprapto (Deputi II Pangad).
  3. Mayor Jenderal Haryono Mas Tirtodarmo (Deputi III Pangad).
  4. Mayor Jenderal Siswondo Parman (Asisten I Pangad).
  5. Brigadir Jenderal Donald Izacus (Asisten IV Pangad).
  6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur).

Saat terjadinya penculikan para perwira Angkatan Darat, Jenderal A.H. Nasution yang juga menjadi sasaran penculikan sukses menyelamatkan diri sesudah kakinya tertembak. Tetapi, putrinya yang bernama Ade Irma Suryani menjadi korban sasaran tembak & lalu gugur. Ajudan Jenderal A.H Nasution yang bernama Letnan Satu Pierre Andreas Tendean juga menjadi korban, sedangkan Pesuruh Letnan Polisi Karel Satsuit Tubun gugur pada saat melakukan perlawanan terhadap gerombolan yang berusaha menculik Jenderal A.H. Nasution.

Pembunuhan & penculikan serupa juga terjadi di Yogyakarta & memunculkan korban Komando Resimen 072 Pamungkas Kolonel Katamso serta Kepala Staf Korem 072 Pamungkas Letkol Sugiyono. Keduanya dibunuh dengan kejam di Kentungan, daerah markas sebuah batalion yang dikuasai oleh perwira komunis.

PENUMPASAN G-30-S/PKI

Sesudah menerima laporan terjadinya penculikan para pemimpin TNI Angkatan Darat, Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima Kostrad (Komando Taktik Angkatan Darat) segera mengamibl langkah-langkah untuk memulihkan keamanan di Ibukota kota seluruh Indonesia. Langkah-langkah tersebut yaitu dengan menyelamatkan dua objek vital, yaitu Gedung RRI & pusat telekomunikasi. Dalam waktu dua puluh lima menit resimen RPKAD di bawah Sarwo Edhi sukses merebut kedua objek tersebut. Pada pukul 20.10 WIB Mayor Jenderal Soeharto selaku pemimpin sementara Angkatan Darat megeluarkan pernyataan resmi yang isisnya mengumumkan terhadap semua rakyat bahwa pada tanggal 1 Oktober 1965 telah terjadi peristiwa penculikan berbagai perwira tinggi Angkatan Darat yang diperbuat oleh golongan kontrarevolusioner yang menamakan dia Gestapu (Gerakan 30 September).

Selanjutnya, mereka telah mengambil alih kekuasaan negara. Mayor Jenderal Soeharto menegaskan bahwa kekuatan Gestapu bisa dihancurkan & NKRI yang berdasarkan Pancasila tentu masih jaya. Pidato Mayor Jenderal Soeharto tersebut bisa meredakan kegelisahan rakyat & mereka bisa mengenal situasi negara.

Operasi penumpasan dilanjutkan dengan sasaran Pangkalan Udara Utama/Lanuma Halim Perdana Kusuma, yang menjadi basis kekuatan G-30-S/PKI. Operasi ini bermanfaat untuk mecari tempat & mengusut nasib para Jenderal yang diculik.

Kemudian operasi dilanjutkan ke Celah Buaya. Atas petunjuk dari Ajudan Brigadir Polisi Sukitman, pada tanggal 3 Oktober ditemukan sumur tua tempat penguburan jenazah para perwira Angkatan Darat. Pada tanggal 4 Oktober diperbuat pelantikan semua jenazah para perwira & pada tanggal 5 Oktober para perwira dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Para perwira dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi serta diberikan pangkat setingkat lebih tinggi dengan cara anumerta.

Nah itulah postingan sejarah PKI dan penumpasan PKI. Semoga PR latar belakang PKI bisa terlesaikan dengan melihat sejarah PKI diatas. Apabila ingin bertanya mengenai sejarah detail G30S PKI atau siapa pasukan PKI, silakan ketik di komentar dibawah.

Terima kasih telah membaca postingan sejarah G30S/PKI. Baca Juga:

Bagi sahabat yang ingin copas isi postingan rangkuman PKI ini, maka diinginkan untuk cantumkan sumber dengan "Link Aktif Menuju ke Postingan Ini", apabila tidak dicantumkan, maka blog sahabat bakal saya laporkan ke DMCA.

Posting Komentar untuk "√ Rangkuman Sejarah G30S/PKI + 4 Foto Kejamnya PKI"