Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

14 Jenis Imbuhan: Pengertian, Fungsi dan Contohnya Lengkap

imbuhan
Imbuhan

Faktasantuy - kata imbuhan atau afiksasi. Pada hari ini kita akan membahas kata berimbuhan dan contoh kata berimbuhan. Nah imbuhan adalah? apa saja contoh kata berimbuhan? Silakan teman-teman simak penggunaan imbuhan yang benar berikut ini ya. Baca juga: ikhtisar adalah

Pengertian Imbuhan

Imbuhan adalah suatu bunyi yang ditambahkan pada kata dasar untuk mengubah atau menambahkan makna pada kata dasarnya. Imbuhan diletakkan di awal (prefiks), di tengah (infiks), dan akhir (suffikis) dan awalan-akhiran (konfiks) kata dasar. Jenis-jenis imbuhan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. 

Baca juga: berpikir kritis

Kridalaksana (2009; 28-31) 

mendefinisikan pengertian afiksasi adalah suatu proses yang mengubah leksem menjadi kata kompleks, serta mendeskripsikan afiksasi sebagai proses atau hasil penambahan afiks pada dasar. 

Richard (dalam Putrayasa; 2008;5) 

mendefinisikan afiksasi atau arti kata imbuhan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks.

Ramlan (1987:49) 

menyatakan bahwa proses afiksasi sebagai proses pembubuhan afiks. Menurutnya, suatu satuan yang dilekati afiks disebut bentuk dasar. 

Samsuri (1985: 190) 

mendefinikasi pengertian kata imbuhan adalah penggabungan akar kata atau pokok dengan afiks.

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kata berimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata baru dengan arti yang berbeda.

Fungsi Imbuhan

Penggunaan imbuhan dapat mengubah kelas kata, seperti kata benda yang setelah diberi imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.

contoh kata imbuhan:

  1. batu (benda) -> membatu (sifat)
  2. indah (sifat) -> seindah-indahnya (keterangan)
  3. mandi (kerja) -> pemandian (benda)

Fungsi Imbuhan

Adapun fungsi imbuhan, yaitu sebagai berikut:

  1. Membentuk kata benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.
  2. Membentuk kata kerja, seperti imbuhan me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan,dan di-i. Contohnya: melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, menaiki.
  3. Membentuk kata sifat,yakni –I, -wi,-iah, dan –is. Contohnya: manusiawi, duniawi, ilmiah, agamis
  4. Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
  5. Membentuk kata keterangan dengan imbuhan se-nya ; -nya ; -an, Contoh: sepertinya, habis-habisan, seindah-indahnya, dll.

Jenis Jenis Imbuhan

Baca juga: narasi adalah?

Jenis jenis imbuhan dan contoh afiksasi, adapun beberapa jenis imbuhan yang sering digunakan, yaitu sebagai berikut dengan contoh kata imbuhan:

1. Awalan

diletakkan pada awal kata dasar, ada beberapa imbuhan awalan diantaranya sebagai berikut:

a) me- :Berfungsi membentuk kata kerja aktif pada kata dasarnya, Imbuhan me- bisa berubah-ubah menjadi beberapa bentuk sesuai dengan kata dasar yang diikutinya.

Contoh: Dobrak + men = Mendobrak

Maling itu mendobrak pintu rumah pak boni dan mencuri beberapa barang berharga.

b) ber- : Bisa berubah menjadi dua bentuk yaitu bel- dan be-, apabila imbuhan ber- bertemu dengan kata dasar yang diawali dengan konsonan, maka ber- menjadi be.

Contoh: Kerja + ber- = bekerja

  Ajar + ber = belajar

c) di- : Imbuhan di- tidak memiliki perubahan bentuk dan berfungsi  untuk membentuk makna pasif pada kata dasarnya.

Contoh: Buang + di- = dibuang

   Sampah -sampah dibuang ke tempat sampah oleh ibu.

d) ter-: Tidak memiliki perubahan khusus, tapi memiliki beberapa fungsi di antaranya ialah:

  • Sebagai penunjuk makna ketidaksengajaan. 

Contoh: buang + ter- = terbuang; penaku terbuang ke kotak sampah ketika aku tidak ada di rumah.

  • Sebagai pembentuk kata sifat. 

Contoh: Baik + ter- = terbaik ; sekolahku menjadi sekolah yang terbaik di daerahku.

  • Sebagai pembentuk kata pasif.

Contoh: Injak + ter- = terinjak ; kakiku terinjak oleh Ani.

e) pe- : Terdiri  beberapa macam bentuk perubahan di antaranya ialah peng-, penye-, dan per-, Imbuhan ini juga memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Sebagai penunjuk pelaku: Pelajar, pelapor, pembohong, pemberi, pengurus, pembantu dan lain-lain. Contoh: Aku ialah seorang pelajar di SMAN 1 Pertiwi.
  • Sebagai pembentuk kata perintah: seperti, pertajam, perindah, percantik, dan lain-lain. Contoh: percantik dekorasi itu!
  • Sebagai penunjuk sifat: pemarah, pemalu,periang, pemaaf dan lain-lain. Contoh: Ani ialah anak yang pemalu.

  • Sebagai penunjuk alat: penyaring, penghapus, penggoreng, penggiling dan lain-lain. Contoh: Ibu menggunakan panci penggoreng sebagai wadah.

f) ke-: Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi  sebagai penunjuk urutan.

Contoh: Lima + ke = kelima, keenam, ketujuh dan seterusnya.

2. Sisipan

Sisipan merupakan suatu imbuhan yang ditempatkan di tengah-tengah kata dasar, imbuhan ini diantaranya ialah -el, -em, dan -er.

Contoh contoh kalimat berimbuhannya: Getar + er = gemetar.

      Tali – el = Temali.

3. Akhiran 

Akhiran merupakan imbuhan yang ditempatkan pada bagian akhir kata dasar dan disebut juag dengan suffiks. Ada beberapa jenis imbuhan ini, antara lain:

a) -kan/-i: Imbuhan-imbuhan ini sebagai pembentuk makna perintah.

contoh imbuhan katanya: isikan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami dan lain-lain.

b) –an: Imbuhan -an berfungsi untuk:

Sebagai penunjuk bagian, seperti satuan, kiloan dan lain-lain.

Sebagai penunjuk alat, seperti timbangan, angkutan

Sebagai penunjuk tempat, seperti lapangan, lautan, dan daratan

c) –pun: Imbuhan ini berfungsi membentuk suatu makna.

Contoh: akupun, merekapun, kamipun dan sebagainya.

d) –kah: Imbuhan ini berfungsi menegaskan kata dasar.

Contoh:

mudahkah, benarkah, iyakah dan lain-lain.

4. Awalan Dan Akhiran

Dengan konfiks dan diletakkan pada bagian awal dan akhir kata dasar. Fungsi imbuhan konfiks di antaranya ialah:

a) me-kan: Sebagai pembentuk makna aktif

Contoh: membanggakan, membangunkan, mengatarkan dan lain-lain. 

b) pe-a: Sebagai pembentuk makna kata benda

Contoh:Mpengampunan, pengasingan, pengaduan dan lain-lain

c) se-nya: Sebagai kata pengulangan

Contoh: sepandai-pandainya, sebaik-baiknya, semahal-mahalnya dan lain-lain.

Nah itulah contoh kata afiksasi.

Nah itulah artikel kata berimbuhan dan contoh afiksasi. Semoga dengan adanya contoh kata berimbuhan ini dapat menyelesaikan tugas sekolah kamu ya. Apabila kamu ingin bertanya mengenai contoh kata imbuhan silakan ketik di kolom komentar dibawah. Baca juga: Ide pokok adalah

Lain kali admin akan membuat contoh kata imbuhan sisipan dan penjelasannya, ditunggu saja ya.

Posting Komentar untuk "14 Jenis Imbuhan: Pengertian, Fungsi dan Contohnya Lengkap"